JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Joko Widodo mengatakan, izin mendirikan bangunan (IMB) gedung di Jakarta harus mencantumkan ketersediaan akses bagi kaum difabel. Hal tersebut dilakukan demi mengakomodasi mobilitas kaum difabel (different ability) dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari.
"Setiap IMB di bawahnya dicantumkan ada untuk disabilitas (difabel). Kalau kita tidak ke lapangan, kita tak akan ngerti mobilitas teman-teman berat sekali di kota ini," ujar Jokowi seusai jalan-jalan bersama kaum difabel Jakarta, Kamis (4/7/2013) pagi.
Jokowi mengatakan, berdasarkan tinjau lapangan bersama kaum difabel hari ini, ia telah mencatat fasilitas transportasi apa saja yang kurang bagi kaum difabel. Selanjutnya, ia akan melakukan koordinasi, antara lain dengan perwakilan difabel, Dinas Perhubungan DKI, Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI, serta Dinas Sosial DKI untuk mengupayakan perbaikan fasilitas bagi difabel.
Soal sumber pendanaan, Jokowi mengaku mempertimbangkan apakah akan melibatkan program corporate social responsibility (CSR) atau menggunakan APBD 2013. "Enggak tahu. Ini saya ketemu dari Dishub, Dinsos, dan penyandang disabilitas dulu untuk mendapat fasilitas yang lebih khusus dan baik," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Unit Pelaksana Teknis Transjakarta Pargaulan Butar-Butar mengatakan siap menambah fasilitas bagi kaum difabel. Hingga program terlaksana, ia akan memaksimalkan pelayanan bagi kaum difabel DKI.
"Kami ini obyek program, tapi kami selalu siap. Sampai itu terjadi, petugas di lapangan terus kita maksimalkan membantu kaum difabel karena itu memang sudah standar kerja kita," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.