Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daging Sapi Tembus Rp 100.000 Per Kilogram di Pasar Kramat Jati

Kompas.com - 09/07/2013, 21:11 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Harga daging sapi di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, naik hingga mencapai Rp 100.000 per kilogramnya, Selasa (9/7/2013). Hal tersebut tak lepas dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan akan dimulainya bulan puasa.

"Sebelum BBM naik, harganya Rp 90.000 per kilogram. Namun, satu minggu ini sudah naik tiga kali. Tapi, itu enggak naik sekaligus (mulai Rp 92.000, Rp 95.000, dan Rp 100.000)," ungkap seorang pedagang daging sapi di Pasar Kramat Jati, Uci Sanusi (58), Selasa (9/7/2013).

Uci memperkirakan, menjelang Lebaran, harga daging sapi bisa naik menjadi Rp 110.000 per kilogram. Padahal, lanjut Uci, daya beli masyarakat untuk daging sapi tengah menurun.

"Daya beli masyarakat paling dikurangi dari dua kilo jadi satu kilo sekarang. Padahal, biasanya kalau mau puasa (orang) beli banyak, tapi ini malah turun," ujar Sanusi.

Mengenai stok, Uci menjelaskan, untuk memenuhi kebutuhan seluruh pedagang daging sapi di Pasar Kramat Jati, diperlukan sekitar 30 ekor sapi setiap harinya dan sejauh ini tak ada masalah soal stok. Untuk dirinya sendiri, Uci mengaku biasa menyetok daging sapi satu kuintal setiap harinya.

"Sekarang stok aman. Hanya karena ongkos (transport) naik, harga juga naik," ujar pedagang yang sudah berjualan sejak tahun 1991 itu.

Pedagang daging sapi lain di Pasar Kramat Jati, Yadi (45), memprediksi harga daging sapi bisa melonjak hingga Rp 120.000 menjelang Lebaran.

"Sekarang banyak yang larinya ke tulang iga. Lebih murah cuma Rp 60.000," tambah Yudi.

Harga bawang di Pasar Kramat Jati juga mengalami kenaikan. Seorang pedagang bawang, Yuni (40), menjelaskan, harga bawang merah kelas satu naik dari Rp 40.000 menjadi Rp 60.000 per kilogram, kelas dua dari Rp 50.000 menjadi Rp 55.000, kelas tiga dari 45.000 menjadi Rp 50.000.

Untuk bawang putih, lanjut Yuni, harga bawang putih kanting naik dari Rp 20.000 menjadi Rp 24.000 dan bawang putih banci naik dari Rp 15.000 menjadi Rp 20.000.

"Kemungkinan akan naik lagi, tapi belum tahu kapan. Sekarang harga naik karena pasokan sering terlambat datang," kata Yuni.

Seorang warga Jakarta Timur, Mia (46), mengatakan, pengeluarannya saat ini mencapai Rp 3 juta atau naik Rp 1 juta dibanding sebelumnya.

"Pastinya mengerem pengeluaran, tetapi pengeluaran tetap naik. Sekarang Rp 3 juta. Harapannya dikontrol juga harganya sama pemerintah. Jangan sampai di pasaran naiknya suka-suka dia," ujar Mia, yang mengaku memiliki tiga orang anak ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com