Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Macet "Abadi" di Jalan Lenteng Agung

Kompas.com - 15/07/2013, 11:48 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketiadaan jembatan penyeberangan orang (JPO) ditambah angkutan kota yang berhenti di sembarang tempat membuat Jalan Raya Lenteng Agung, Jakarta Selatan, sering dilanda kemacetan. Warga sekitar bahkan menyebut kondisi di kawasan ini sebagai macet abadi.

Seno (52), salah seorang warga, mengatakan, kemacetan bahkan terjadi tidak hanya hari kerja, tetapi juga saat hari libur. Titik sekitar Stasiun Lenteng Agung dituding menjadi penyebabnya.

"Minggu sore aja kadang bisa macet kok. Macet abadi pokoknya di sini. Macetnya pasti dari sini (Stasiun Lenteng Agung) sampai sana (Universitas Pancasila)," ujarnya saat ditemui Kompas.com, Senin (15/7/2013).

Menurut pemilik toko pakaian ini, kemacetan dari Universitas Pancasila hingga Stasiun Lenteng Agung terjadi saat jam-jam biasa. Namun saat jam-jam sibuk, kemacetan bisa lebih panjang lagi.

"Bisa sampai depan UI (Kampus Universitas Indonesia) sampai ke Stasiun Tanjung Barat," ucapnya.

Hal senada juga dikatakan Nunuk (43), seorang pemilik bengkel di jalan tersebut. Menurutnya, ketiadaan JPO di sepanjang jalan tersebut membuat warga mau tidak mau menyeberang dan lalu lalang melewati jalan tersebut dan arus kendaraan menjadi tersendat.

Nunuk menuturkan, dulu ada dua JPO di jalan tersebut. Satu terletak di depan Stasiun Tanjung Barat, satu lagi di depan Universitas Pancasila. Namun sekitar pertengahan tahun 2012, JPO itu dibongkar.

"Jembatannya sudah jelek, mungkin gara-gara itu dibongkar. Sebelum dibongkar juga sudah sering macet karena jembatannya enggak bisa dipakai," tuturnya.

Pengamatan Kompas.com di Jalan Raya Lenteng Agung dari arah Depok menuju Pasar Minggu sekitar pukul 10.00 WIB, jalur ini merupakan jalur dengan kemacetan parah. Kemacetan biasa berawal dari depan Universitas Pancasila. Anehnya, macet hanya sampai di depan Stasiun Lenteng Agung. Begitu melewati kawasan tersebut, arus lalu lintas kendaraan akan kembali lancar. Seperti yang dikatakan warga, banyaknya orang yang menyeberang dan angkot yang berhenti di sembarang tempat menjadi penyebabnya.

Jarak antara Universitas Pancasila dan Stasiun Lenteng Agung sekitar dua kilometer, terletak di antara Universitas Indonesia dan Stasiun Tanjung Barat. Adapun jarak Universitas Indonesia hingga Stasiun Tanjung Barat sekitar empat kilometer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com