Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Petogogan Tunggu Janji Jokowi Wujudkan Kampung Deret

Kompas.com - 16/07/2013, 15:15 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Warga RW 05 Kelurahan Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, masih menunggu realisasi pembangunan kampung deret di kawasan tersebut. Warga tak mendapatkan informasi jelas tentang rencana Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo itu.

"Kapan mulainya ya, kayak digantungin, nih. Jokowi belum ada kasih kabar lagi, katanya. Soalnya kemarin awalnya mau dibangun bulan kemarin," kata salah satu warga, Netty, saat dijumpai Kompas.com, Selasa (16/7/2013).

Ibu dua anak itu merasa sangat gembira apabila nantinya kampung deret jadi dibangun di tempat tinggalnya. Hal itu karena dia bisa memperoleh rumah yang layak huni, apalagi pembangunan kampung deret dibiayai oleh pemerintah daerah.

Alsadad Rudi Pemukiman warga di RW 05, Kelurahan Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (15/7/2013). Di kawasan ini, nantinya akan dibangun Kampung Deret sesuai rencana dari Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo

Jika proses pembangunan telah dimulai, Netty dan keluarganya berencana tinggal sementara waktu di rumah sanak saudaranya di Kebagusan, Jagakarsa, Jakarta Selatan. "Kita kan kurang mampu, senang pastinya kalau dibikinin rumah," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Ketua RW 05 Zen Bisri mengakui bahwa sampai sekarang pembangunan kampung deret di Petogogan baru sebatas rencana. Ia mengatakan, baik Jokowi maupun para konsultan pembangunan baru memberikan sosialisasi mengenai konsep kampung deret di lokasi tersebut.

"Gambar-gambar dari konsultan sudah dilihatkan dan setiap pemilik rumah sudah didatangi. Masyarakat menyambut baik," katanya.

Seperti warga lain, sampai saat ini Zen juga belum mengetahui kabar pasti tentang dimulainya pembangunan kampung deret Petogogan. Dia telah dua kali mendatangi kantor Wali Kota Jakarta Selatan dan bertemu dengan Asisten Wali Kota Bidang Pembangunan dan Lingkungan Hidup Tri Wahyuning Diah.

"Sekitar 10 Juni ke sana, saya nanya ke Wali Kota, masih nunggu Pergub (Peraturan Gubernur). Katanya waktu itu dua minggu lagi (akan keluar). Sampai sekarang belum ada informasi lagi. Berita burung habis Lebaran, berita burung awal November," ujarnya.

Sejauh ini, kata Zen, yang diketahui oleh warga baru sebatas fisik bangunan. Bangunan rumah nantinya akan dibangun berderet dengan ukuran 3x6 meter hingga 3x8 meter. Namun, mengenai relokasi warga selama pembangunan, Zen sama sekali belum tahu. Dia hanya menduga kemungkinan relokasi diserahkan ke tiap warga.

"Pas ditanya relokasinya, sampai saat ini belum ada informasi. Makanya mungkin akan tanggung jawab masing-masing," kata Zen.

Pembangunan kampung deret di Kelurahan Petogogan akan dilakukan di dua RW, yaitu RW 03 dan RW 05. Dua RW tersebut merupakan kawasan kumuh yang memang telah didata untuk dijadikan kampung hijau dengan infrastruktur tertata.

Kampung deret di Petogogan menjadi salah satu dari 36 wilayah yang akan ditata di seluruh DKI Jakarta tahun ini. Pada awal Mei lalu, Jokowi mengatakan bahwa pembangunan kampung deret di Petogogan itu telah disetujui oleh 262 kepala keluarga atau sekitar 900 warga. Pembangunannya dimulai Juni 2013.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com