Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Solusi Kemacetan Tanjung Priok Ada pada Sistem Bongkar Muat

Kompas.com - 16/07/2013, 17:55 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Kemacetan lalu lintas terlihat di sejumlah ruas jalan menuju Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, semakin parah. Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Utara Benyamin Bukit mengatakan, kemacetan di Tanjung Priok bisa diatasi dengan memberikan sistem durasi tiap kontainer pada saat bongkar-muat di pelabuhan.

Benyamin mengatakan, kapasitas jalan dan pelabuhan sudah tidak memadai lagi untuk menampung arus barang. Dari pantauan Kompas.com, Selasa (16/7/2013), kemacetan terlihat di Jalan Cakung-Cilincing, Jalan Yos Sudarso, Jalan RE Martadinata, akses Marunda, dan Jalan Jampea. Jalan-jalan tersebut didominasi truk-truk kontainer.

"Sistem di dalam (pelabuhan) harus memperbaiki. Adanya simplifikasi sehingga sirkulasi tidak stagnan, apalagi mau Lebaran kebutuhan logistik meningkat," kata Benyamin kepada Kompas.com, Selasa (16/7/2013).

Kemacetan membuat para sopir angkutan umum tujuan Terminal Tanjung Priok memilih lewat jalan kampung, seperti Jalan Lagoa, Menteng, Deli, dan Sindang. Mereka berupaya menghindari kemacetan di depan Pos IX yang menjadi pintu masuk utama Pelabuhan Tanjung Priok.

Di jalur arteri, kemacetan antara lain sering terjadi di Jalan Plumpang Raya, Kramat Jaya, Tugu Raya, dan Tipar-Cakung. Sopir angkutan umum dan pengendara kendaraan pribadi harus berebut ruang dengan truk-truk kontainer dari dan ke tempat penyimpanan.

Benyamin mengatakan, penumpukan kendaraan terjadi karena penyempitan jalan akibat pembangunan akses jalan tol dan truk mengantre masuk atau keluar pelabuhan. Puncak dari kemacetan biasanya terjadi pada Rabu-Jumat. Situasi itu terjadi saat berlangsungnya bongkar-muat kapal-kapal pengangkut barang ekspor atau impor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com