Oludare dan Muhammad ditembak di Apartemen Mediterania, Grogol, Jakarta Barat, pada Sabtu (13/7/2013). Ada tujuh orang yang diduga terlibat dalam penembakan itu.
Sebanyak enam dari tujuh orang itu telah ditangkap. Berdasarkan keterangan enam orang itu, Oludare dan Muhammad mengatakan bahwa mesin itu bisa mencetak 1.000 lembar uang pecahan 100 dollar Amerika Serikat (AS). Dua WNA itu menawarkan mesin itu dengan harga 150.000 dollar AS.
Terduga pelaku penembakan kemudian meminta korban melakukan demonstrasi. Dalam demonstrasi itu, mesin hanya bisa mencetak 10 lembar uang palsu pecahan 100 dollar AS.
"Jadi itu bukan uang yang dicetak, tapi merupakan alat daripada suatu kejahatan di mana seolah-olah mesin cetak ini bisa mencetak uang palsu, padahal sudah disiapkan (uang asli) sebelumnya," ungkap Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat AKBP Hengky Heryadi, Kamis (18/7/2013).
Uang yang disiapkan untuk mesin tersebut merupakan uang asli yang diberi cairan seperti obat luka hingga berwarna hitam. Uang tersebut dapat kembali ke warna aslinya setelah diberikan cairan seperti vitamin C dan kemudian disetrika.
Setelah demonstrasi itu, pelaku memukul korban dan pada akhirnya terjadi penembakan. Korban Oludare menderita luka tembak pada bagian dada, rusuk kiri, dan paha kanan, sedangkan Muhammad terkena di bagian tangan kanan, rusuk kiri, dan paha sebelah kanan.
Sementara itu, AKBP Hengki Haryadi mengatakan, dua korban ini sudah tiga kali menjual mesin pengganda uang palsu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.