Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penanganan Banjir di Jakarta Butuh Dukungan Masyarakat

Kompas.com - 23/07/2013, 23:47 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Uni Nurdin mengatakan, saluran-saluran air di Jakarta penuh sampah. Menurutnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tak akan bisa mengatasi banjir tanpa bantuan masyarakat.

"DKI Jakarta memiliki 13 sungai besar, tetapi tidak kalah pentingnya juga ada 26 situ dan waduk retensi, 47 polder, 442 kilometer saluran makro dan sub-makro, serta 1.537 kilometer saluran penghubung dan mikro, ini semua banyak sampah. Kami akan intensif mengurus ini, tetapi tidak mungkin kita tangani sendiri tanpa bantuan masyarakat," ujar Unu di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (23/7/2013).

Sementara itu, Kepala Unit Pengelola Kebersihan (UPK) Pesisir dan Pantai Dinas Kebersihan DKI Budhi Karya Irwanto mengatakan, pihaknya akan mulai membersihkan sampah di sejumlah saluran air dengan alat berat mulai Rabu (24/7/2013).

"Hari ini sudah teken kontrak, besok ekskavator mulai bekerja di Pintu Air Manggarai, Pesing, Pluit, dan di Perintis Kemerdekaan," ujarnya.

Budi menjelaskan, dalam hal penanganan saluran mikro dan sub-mikro, suku dinas kebersihan setiap wilayah juga akan terlibat.

"Pak (Gubernur Joko Widodo) kan sudah melihat sendiri di Manggarai, bagaimana perilaku warga membuang sampah di kali sampai segitu banyaknya. Ini yang juga harus ditangani bersama, bagaimana pembuangan sampah di hulu bisa ditangani," ungkapnya.

Konsep keterlibatan masyarakat dalam kegiatan membersihkan sampah sudah diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 dan perubahannya Perpres Nomor 70 Tahun 2012 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah. Nantinya, warga bisa menerima gaji dari Pemprov DKI Jakarta dengan sistem pekerja harian lepas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com