Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalapas Narkotika Cipinang Merasa Dizalimi Vanny

Kompas.com - 27/07/2013, 11:48 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Lembaga Pemasyarakatan Klas IA Narkotika Cipinang, Thurman Hutapea, merasa dizalimi dengan pengakuan Vanny Rossyane (22) yang mengatakan ada pemberian fasilitas khusus bersama untuk kekasihnya, bandar narkoba yang menjadi terpidana mati Freddy Budiman (37).

Thurman kini dinonaktifkan dari jabatannya lantaran ada pengakuan dari Vanny tersebut. "Jelaslah merasa dizalimin. Jangan dikorbankan Kalapasnya. Jangankan satu persen, seribu persen tidak benar, tidak mungkin itu (ada ruangan khusus)," kata Thurman, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (27/7/2013).

Thurman mempertanyakan bagaimana bisa Vanny dapat bertemu dengan Freddy di lapas tersebut sampai mengaku mendapatkan fasilitas khusus.

Pasca-insiden di Lapas Medan dan Tanjung Gusta, pihaknya sendiri mengatakan meningkatkan pengamanan di setiap blok lapas. Thurman menyampaikan, dari daftar buku tamu yang masuk, tidak terdapat nama Vanny. "Pertama mungkin katakan dia pernah bertamu, tapi dia masuk dari mana. Kedua dia cerita (di media) bolak-balik," ujar Thurman.

Sementara itu, mengenai pemeriksaan terhadap anak buahnya oleh Inspektorat Kementerian Hukum dan HAM terkait kasus tersebut, dirinya mengaku belum mengetahu hasilnya. "Saya tidak tahu hasil pemeriksaan Inspektorat. Tapi menurut saya dua hari pemeriksaan pasti ada titik terang," ujar Thurman.

Ia pun meminta agar pihak Kementerian Hukum dan HAM dapat menjadikan Freddy sebagai saksi dari kasus tersebut. Menurutnya, Freddy dapat memberikan kesaksian mengenai kejadian yang sebenarnya.

"Saya tidak memojokan Freddy, kasihan dia tertekan dengan kejadian itu. Dia mau ngomong tapi tidak bisa terkait dengan itu. Saya harap Freddy bisa jadi saksi," ujar Thurman.

Thurman berharap, sebagai negara hukum kasus tersebut agar dilihat dari sisi fakta dan bukan isunya. Lebih lanjut, dirinya mengatakan, pengakuan Vanny yang pernah menggunakan narkoba dan melakukan aborsi juga mesti ada tindak lanjut dari aparat berwenang serta media dalam pemberitaannya.

Ketika ditanya apakah akan melaporkan balik Vanny di kepolisian, Thurman belum memastikannya. "Itu nanti urusan saya," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com