Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/07/2013, 12:43 WIB
Andy Riza Hidayat

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Keluarga Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mendukung sikap Basuki dalam menangani sejumlah persoalan Ibu Kota. Keluarga berada di balik sikap Basuki yang berkali-kali harus menghadapi tekanan persoalan. Setelah berhadapan dengan kerasnya persoalan relokasi warga di area Waduk Pluit, kini Basuki berhadapan dengan rumitnya relokasi pedagang kaki lima (PKL) Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Basuki dikecam karena ucapannya yang dinilai terlalu keras kepada PKL yang tidak mau pindah dari badan jalan. Mereka yang mengatasnamakan pedagang bahkan meminta Basuki minta maaf terbuka atas ucapannya.

KOMPAS. com/Indra Akuntono Istri Wakil Gubernur DKI Jakarta Veronica Tjahaja Purnama

Basuki tidak menghindar dan menghadapi pengunjuk rasa yang mendatangi Balaikota Jakarta di Medan Merdeka Selatan. Menghadapi massa yang marah seperti itu, bukan sekali ini saja. Pada saat pembahasan Upah Minimum Provinsi DKI 2013 lalu, Basuki juga melakukannya. Bahkan ketika itu dia naik panggung, dan di atas mobil berorasi di depan ratusan pengunjuk rasa.

"Penegakan peraturan pasti akan ada serangan dari pihak yang tidak suka. Bapak sudah biasa dengan hal seperti ini," kata Veronica Tan, istri Basuki, kepada Kompas, Selasa (30/7/2013).

Sebagaimana kata Veronica, Basuki mengaku biasa menghadapi tekanan seperti saat ini. Setelah berkomentar keras pada sejumlah persoalan, kerap anggota keluarganya menanyakan sikapnya. Basuki menjelaskan latar belakang sikapnya disertai dengan argumen yang jelas.

"Saya selalu menjelaskan sikap saya. Semua keluarga paham, hanya memang anak-anak kadang khawatir, tetapi itu tidak masalah," kata Basuki.

Salah satu sikap tegas Basuki adalah meminta PKL yang menduduki badan jalan di Tanah Abang agar pindah ke tempat yang disediakan. Jika tidak, maka mereka akan berhadapan dengan sanksi hukum. Hal ini diatur dalam Peraturan Daerah DKI Jakarta Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum.

Basuki mengaku sudah melewati fase takut. Ketakutan itu, kata dia, tidak akan menunda kematian seseorang. Justru pada saat dia mengemban amanah menjadi Wagub DKI Jakarta, dia merasa berdiri atas nama rakyat Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Tangsel Menanti Bus Transjakarta Rute Pondok Cabe-Lebak Bulus Beroperasi

Pemkot Tangsel Menanti Bus Transjakarta Rute Pondok Cabe-Lebak Bulus Beroperasi

Megapolitan
Jelang Hari Terakhir, Jakarta Lebaran Fair Masih Ramai Dikunjungi

Jelang Hari Terakhir, Jakarta Lebaran Fair Masih Ramai Dikunjungi

Megapolitan
Berenang di Kolam Dewasa, Bocah 7 Tahun di Bekasi Tewas Tenggelam

Berenang di Kolam Dewasa, Bocah 7 Tahun di Bekasi Tewas Tenggelam

Megapolitan
Bangunan Toko 'Saudara Frame' yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Bangunan Toko "Saudara Frame" yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Megapolitan
Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Megapolitan
Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Megapolitan
Cerita 'Horor' Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta 'Resign'

Cerita "Horor" Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta "Resign"

Megapolitan
Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Megapolitan
MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

Megapolitan
Polisi Periksa Satpam dan 'Office Boy' dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Polisi Periksa Satpam dan "Office Boy" dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Megapolitan
Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Megapolitan
4 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

4 Korban Kebakaran "Saudara Frame" yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

Megapolitan
4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

Megapolitan
Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com