Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/07/2013, 16:52 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengunjungi Pasar Blok G Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (31/7/2013) sekitar pukul 15.30 WIB. Kedatangan orang nomor satu DKI Jakarta ini langsung menyedot perhatian pedagang, pembeli, maupun warga di sekitar Blok G.

Jokowi menelusuri satu per satu dari tiga lantai gedung Blok G. Jokowi berkeliling dengan ditemani salah satu direksi dari PD Pasar Jaya selaku pengelola gedung itu. Jokowi sempat berdiri di atas jembatan penghubung di lantai tiga pasar itu. Dari situ ia memantau jalan di bawahnya dan aktivitas PKL dan pengunjung menyita ruang jalan di antara lalu lintas padat kendaraan.

Jokowi sempat melambaikan tangan ke arah warga yang memanggil dan mengarahkan kamera handphone mereka ke arahnya. Jokowi kemudian berkeliling dan mengamati kondisi lapak-lapak PKL yang tersedia di tiap lantai. Jokowi juga mengamati setiap akses masuk menuju pasar.

Berdasarkan pengamatan Kompas.com, kondisi pasar itu tidak cukup bersih. Aroma pesing dan bau tak sedap terkadang tercium di tiap sudut bangunan.

Gedung tersebut memang masih sepi dari aktivitas pedagangan karena belum banyak pedagang yang menempatinya. Di hadapan para pedagang di lantai bawah, Jokowi meminta kepada pedagang yang hendak direlokasi untuk segera mendaftarkan diri.

"Blok G ini saya sampaikan kalau tidak sempat daftar, habis. (Kalau) kelewat, distop," kata Jokowi.

Menurutnya, pedagang yang akan direlokasi di Blok G di lantai dua dan tiga akan mendapatkan kesempatan berjualan tanpa membayar sewa selama enam bulan. Ia menegaskan, tidak ada biaya apa pun yang dipungut dari pedagang pada periode tersebut

"Habis Lebaran kita harapkan (PKL) sudah bisa masuk," ujar Jokowi.

Jokowi mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menentukan biaya sewa bagi PKL setelah melewati masa 6 bulan. Jokowi menyebutkan, saat ini tengah dipersiapkan lahan parkir di lantai bawah tanah untuk menampung kendaraan pengunjung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com