Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Siapkan Hakim dan Jaksa untuk Sidangkan PKL "Ngeyel"

Kompas.com - 31/07/2013, 21:32 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mempersiapkan hakim dan jaksa untuk dapat langsung menindak tegas pedagang kaki lima (PKL) yang masih tetap bertahan berdagang di badan jalan. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, semua PKL Tanah Abang sudah harus masuk ke dalam Blok G Tanah Abang setelah Lebaran.

"Kami sudah siapkan hakim dan jaksa untuk lakukan tindak sidang pidana di tempat. Kalau masih ada yang ngeyel, ada denda maksimum Rp 50 juta dan kurungan 6 bulan. Kalau masih menolak, terpaksa kita kurung," kata Basuki di Balaikota, Jakarta, Rabu (31/7/2013).

Selain menargetkan relokasi semua PKL Tanah Abang ke dalam Pasar Blok G Tanah Abang, Basuki juga menargetkan membersihkan rumah pemotongan hewan (RPH) di Blok G Tanah Abang, mengecat jembatan, dan merenovasi pasar tersebut. Ia berharap kawasan Blok G Tanah Abang telah dapat ditempati oleh para PKL setelah Lebaran.

PKL Tanah Abang, kata dia, hanya meminta jaminan tidak diusir apabila tidak membayar uang sewa kios. Apabila mereka diusir, mereka akan kembali menduduki bahu jalan untuk berdagang.

"Hari ini sudah 470 lebih PKL yang mendaftar masuk Blok G. Mana ada sejarah Pemprov DKI bagikan kios di Tanah Abang? Hanya Pak Jokowi yang pernah melakukan, enggak ada gubernur yang lain, cuma Pak Jokowi," kata Basuki.

Ia memperkirakan semua PKL Tanah Abang akan mendapatkan tempat di Pasar Blok G Tanah Abang. Ia menyebutkan, jumlah PKL di Tanah Abang maksimal 700 pedagang, sementara jumlah kios di Pasar Blok G Tanah Abang mencapai 1.100 unit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com