Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tukang Jagal Diminta Tinggalkan Blok G Tanah Abang

Kompas.com - 31/07/2013, 22:58 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com —Wali Kota Jakarta Pusat Saefullah meminta para tukang potong hewan, yang memanfaatkan lahan PD Dharma Jaya di kawasan Tanah Abang, untuk mengosongkan usaha pemotongan hewan tersebut.

Saefullah mengatakan, surat bernomor 1074/-1.8.23.522.1 tersebut telah diberikan kepada Ali Djawas selaku pengelola rumah potong hewan (RPH) Pasar Tanah Abang. Dalam surat itu disebutkan bahwa pengelola RPH diminta segera mengosongkan lahan milik PD Dharma Jaya karena aktivitas pemotongan hewan itu tidak sesuai peruntukkannya.

Saefullah menyebutkan, pengosongan RPH itu akan dilakukan pada Sabtu (3/8/2013). Ia mengatakan, tukang jagal yang menolak penertiban itu akan dikenakan hukuman tindak pidana ringan. "Memang ada perdanya tidak boleh melakukan pemotongan di dalam kota," kata Saefullah kepada Kompas.com di Pasar Blok G Tanah Abang, Rabu (31/7/2013).

Secara terpisah, Ali Djawas mengatakan akan berkonsultasi dengan DPRD DKI Jakarta, khususnya Wakil Ketua DPRD, Abraham Lunggana. Ali merasa Saefullah telah memutuskan secara sepihak dan terlalu tergesa-gesa melayangkan surat pengosongan. Menurut Ali, pembicaraan relokasi RPH baru dilakukan sekali dan itu pun belum menemukan titik terang.

"Tiga ini (alternatif relokasi) saya minta dibicarain ke Ahok (Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama). Tahu-tahu datang surat ini. Saya omelin tadi Pak Saefullah," kata Ali.

Tiga alternatif lokasi yang diusulkan Ali adalah lahan milik PT KAI yang kini digunakan sebagai lapangan parkir truk, lahan di belakang Museum Tekstil, serta lahan di Jalan Sabeni, Tanah Abang. Hingga saat ini, Ali mengaku belum menghubungi para pemilik lahan tersebut. Ia memilih menunggu keputusan dari Gubernur DKI Joko Widodo ataupun Basuki. Meski demikian, seandainya direlokasi, ia memilih di lahan milik PT KAI.

"Jangka pendek mungkin masih bisa dibicarakan. Kalau jangka panjang, enggak mungkinlah (ada RPH di dalam kota)," ujar Saefullah menanggapi permintaan tukang jagal.

Dalam kunjungannya ke Pasar Blok G Tanah Abang, Rabu sore, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tidak berkomentar banyak tentang sengketa lahan PD Dharma Jaya dan tukang jagal. Meski sampai di depan kantor RPH, Jokowi tak mampir menengok keadaan di dalamnya.

"Sudahlah, ngerti saya rumah jagal kayak gitu," ujar Jokowi saat ditanya kenapa dirinya tidak menyempatkan diri ke kantor Ali.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Alasan Warga Masih 'Numpang' KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Alasan Warga Masih "Numpang" KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Megapolitan
Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Megapolitan
NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

Megapolitan
Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Megapolitan
Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Megapolitan
Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Megapolitan
Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Cerita Warga 'Numpang' KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Cerita Warga "Numpang" KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Megapolitan
Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Megapolitan
Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com