"Jika alat keselamatan yang tidak memadai seperti alat pemadam kebakaran tidak berfungsi atau kaca retak kami rekomendasikan langsung ke kepala terminal untuk dinyatakan tidak laik beroperasi dan diawasi terus," kata petugas pengujian kendaraan bermotor Dinas Perhubungan DKI Jakarta Tjahya Kusnarya di Terminal Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (7/8/2013).
Posko pengujian kendaraan bermotor ini, menurut Tjahya, buka 24 jam untuk memastikan semua bus antarkota antarpropinsi (AKAP) yang akan berangkat dari Terminal Pulogadung diuji secara menyeluruh.
Sejak 1 Agustus 2013 hingga Rabu siang ini, masalah yang paling banyak ditemui berkaitan dengan kondisi bus adalah kaca retak, alat keselamatan yang tidak memadai, kekencangan baut pada ban, ban menggunakan ban vulkanisir, speedo meter yang rusak, emisi gas buang melampaui ambang batas, wiper rusak, dan lampu tak menyala.
Ketika ditanya siapa yang menginstruksikan pelaku angkutan untuk memeriksakan kendaraannya, Tjahya mengatakan, "Yang bertugas menginstruksikan bus untuk diperiksa di posko ini dari bagian manajemen terminal, kami bertugas 24 jam dengan dua ’shift’ dengan tugas untuk memeriksa kelaiakan dan memberikan rekomendasi."
"Jika badan bus banyak tambalannya (dempul) pun kami rekomendasikan tidak laik, karena dapat menganggu operasi bus, atau secara visual tidak laik sebagai kendaraan arus mudik," tukas Tjahya.
Sementara itu, sejak Kamis (1/8/2013) hingga Rabu (7/8/2013) siang, tercatat 14.480 orang berangkat dari Terminal Pulogadung, dengan tujuan ke berbagai daerah di Pulau Jawa, Sumatra, dan Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.