Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Pakai "Pagar Ayu" untuk Jaga PKL

Kompas.com - 12/08/2013, 13:38 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah melontarkan konsep "Tom and Jerry" dalam menertibkan pedagang kaki lima (PKL), kini Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengeluarkan analogi baru dalam menertibkan PKL, yaitu konsep "pagar ayu". Konsep pagar ayu yang dimaksud ialah Pemprov DKI terus membentuk barisan, menjaga lokasi, agar PKL tidak lagi berdagang di luar pasar.

"Jadi, kita itu dipaksa menjadi pagar ayu. Pagar ayu 24 jam dengan 7 juta pasukan menunggu Jakarta, hahaha...," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Senin (12/8/2013).

Kendati demikian, dalam menjalankan tugas sebagai pagar ayu, salah satu tujuannya adalah untuk menegakkan peraturan yang telah lama mati. Apabila para pedagang dan warga masih tidak mengetahui peraturan yang berlaku, pagar ayu itu tidak akan berfungsi apa-apa.

Oleh karena itu, ia berupaya untuk menegakkan kembali peraturan yang ada dengan memberi tindakan tegas kepada PKL yang masih bertahan berdagang di jalan. Misalnya, para PKL yang ngeyel langsung dikenakan tindak pidana ringan (tipiring) dan dikenakan sanksi sesuai Perda Nomor 8 Tahun 2007.

"Kalau tidak pernah menegakkan Perda, artinya apa? Kamu kan melecehkan hukum sendiri, berarti Pemda juga melecehkan diri sendiri. Ngapain bikin Perda, pakai ancaman dan kurungan segala macam kalau tidak berlaku," tegas dia.

Mantan Bupati Belitung Timur itu menegaskan, tugas personel Satpol PP menjaga lokasi PKL hingga 24 jam menjadi sia-sia ketika tidak ada tindakan hukumnya. Pelanggaran oleh PKL ini tidak hanya ditemukan di Tanah Abang, tetapi juga di Roxy, Jakarta Barat.

Oleh karena itu, ia juga meminta agar wali kota setempat untuk tegas dan menginformasikan kalau tindakan mereka dapat berakibat kurungan. "Mulai hari ini, kalau mereka dagang di jalan lagi, kita pidanakan. Kalau enggak, ya mau jadi pagar ayu lagi. Saya menjalankan hukum berdasarkan kesepakatan bersama lho," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com