Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teman Diperiksa, 300 Napi di Lapas Salemba Protes

Kompas.com - 12/08/2013, 20:30 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekitar 300 narapidana (napi) yang ditempatkan di Blok A Lembaga Permasyarakatan Kelas II A Salemba, Jakarta Pusat, melawan secara verbal ketika petugas lapas hendak memeriksa seorang napi atas dugaan memakai narkoba, Senin (12/8/2013) sekitar pukul 17.00 WIB.

"Ada informasi penyalah gunaan narkoba, lalu kita ambil orangnya. ," kata Kepala Lapas Salemba Taufiqrahman, saat dihubungi Kompas.com, Senin (12/8/2013) malam.

Taufik menjelaskan, ketika para napi menolak rekan mereka diperiksa, ia menuju lokasi kejadian bersama dengan polisi. Menurutnya, tak ada kontak fisik antara pihaknya dan napi dalam peristiwa itu.

"Bukan ricuh atau keributan, tetapi orang yang dikatakan pengikutnya itu keberatan. Mereka teriak-teriak dan juga memang ada provokator pada saat itu. Ada 20 anggota sipir termasuk saya yang langsung ke tempat kejadian. Kita dibantu juga dengan kepolisian," ujar Taufiq.

"Setelah diperiksa tidak terbukti adanya narkoba. Tetapi kita memang informasi sekecil apapun kita lakukan pengecekan," tambahnya.

Sementara itu, Kepala Kepolisian Metro Cempaka Putih, Komisaris Fitria Mega mengatakan pihaknya mendapatkan laporan mengenai adanya 'keramaian' dari pos polisi yang berada di dalam lingkungan lapas. Dia mengatakan kejadian tersebut itu sendiri tidak berlangsung lama.

"Kita dapat laporan sempat ada ramai-ramai di lapas dari pos polisi dan saya ke tkp(tempat kejadian perkara) dulu. Waktu saya masuk situasi ternyata sudah kondusif dan tidak ada korban," kata Fitria.

Fitria menjelaskan, pengecekan ke Lapas Salemba dilakukan oleh32 personel polisi, termasuk yang berpangkat perwira. Situasi di lapas, menurut Fitria sudah kembali kondusif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

Megapolitan
8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

Megapolitan
Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Megapolitan
Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Megapolitan
Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Megapolitan
Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Megapolitan
Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Megapolitan
NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

Megapolitan
Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Megapolitan
Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Megapolitan
Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Megapolitan
Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Megapolitan
'Call Center' Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

"Call Center" Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

Megapolitan
Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com