Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Beri Tiga Opsi Terkait Nasib Tiga BUMD

Kompas.com - 13/08/2013, 13:18 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pemprov DKI Jakarta mengkaji penutupan tiga Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, saat ini, DKI masih dalam tahap kajian terhadap rencana pembubaran tiga BUMD tersebut.

"Ada tiga opsi kepada BUMD itu, apakah dijual, dibubarkan, atau join dengan perusahaan swasta," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Selasa (13/8/2013).

Saat ini, pihaknya masih menghitung apakah akan dilaksanakan beauty contest, pemberian saham kepada swasta, atau yang lainnya. Penyelesaian tiga BUMD itu, kata dia, bergantung pada rencana PT Jakarta Propertindo untuk go public pada 2015 mendatang.

Satu BUMD yang menurutnya kemungkinan besar akan dibubarkan adalah PD Dharma Jaya. Terkait permasalahan itu, ia telah menyerahkan urusan tersebut kepada Kepala Badan Penanaman Modal dan Promosi (BPMP) DKI Catur Laswanto.

Saat ini, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dengan Basuki memulai tahapan mendelegasikan kepada kepala dinas, kepala badan, dan wali kota untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Dari situ, menurut dia, akan kelihatan mana yang bisa kerja dan mana yang tidak. Kemudian, bagaimana nasib karyawan yang BUMD-nya terancam akan dibubarkan DKI?

"Nasib karyawan mungkin dibuang semua kalau enggak beres semua," tegas Basuki.

Kepala BPMP DKI Jakarta Catur Laswanto mengakui ada beberapa BUMD yang kinerjanya tidak baik sehingga operasional perusahaannya menjadi beban bagi Pemprov DKI. Menurut dia, harus dilakukan upaya penutupan atau digabungkan dengan BUMD lain.

Ia mencontohkan PD Dharma Jaya sebagai salah satu BUMD yang bermasalah. Perusahaan yang bergerak di industri daging sapi ini terus-menerus merugi sehingga biaya operasionalnya yang tinggi menjadi tanggungan Pemprov DKI.

Saat ini, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sedang melakukan due diligence untuk melihat aset, utang, serta prospek bisnis yang dimiliki PD Dharma Jaya. Ia pun tak menutup kemungkinan agar PD Dharma Jaya ini digabung dengan PD Pasar Jaya atau PT Food Station Tjipinang Jaya untuk memperkuat lini bisnis pangan di Jakarta.

Selain Dharma Jaya, masih ada PT Ratax yang akan dilepas oleh Pemprov DKI. DKI juga berniat menjual saham di Sheraton Media Hotel & Towers. Ia mengatakan bahwa PT Ratax dan Sheraton sudah tak pernah lagi menyumbang dividen kepada Pemprov DKI sehingga opsi menjual perusahaan itu adalah yang paling relevan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com