Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Pramugari Disiksa Pilot

Kompas.com - 15/08/2013, 10:32 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Kisah memilukan dialami Dewi Wahab (30), mantan pramugari maskapai penerbangan Lion Air. Setelah disiksa sang suami, Bouzedin Biran Affandi (38), pilot maskapai penerbangan Citilink, Dewi pun harus melepas bahtera rumah tangga yang dibinanya selama dua tahun.

Diceritakan Dewi, aksi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) itu sudah dialami sejak setahun lalu, tepatnya sekitar pertengahan tahun 2012. Dia kerap dimaki dan dipukul walaupun, katanya, usia pernikahannya baru menginjak satu tahun.

"Saya nikah bulan Juli tahun 2010 lalu. Memang, sebelum menikah, suami saya itu juga sebelumnya sudah menikah dan bercerai dengan istri pertamanya. Tapi saya tidak pernah menyangka kalau dia sudah kasar setahun kami nikah," papar Dewi didampingi orangtuanya di Mapolres Jakarta Selatan, Rabu (14/8/2013) siang.

Walau begitu, Dewi mengaku masih sabar dan mencoba menjalani bahtera rumah tangga hingga saat ini. Namun, katanya, perlakuan suaminya pun semakin kasar. Dia juga curiga kalau suaminya sejak akhir tahun 2012 lalu hingga sekarang berselingkuh dengan seorang rekan kerjanya.

"Perlakuan kasar suami terakhir sekitar bulan Maret. Kaki saya diinjak sampai luka memar dan saya didorong suami sampai dahi sebelah kanan saya terpentok pintu kamar," ceritanya lirih.

Selain itu, ungkapnya, dirinya juga pernah terluka saat suaminya memukul bingkai foto kaca karena pecahannya mengenai wajah dan tangannya.

"Tapi habis kasar dia selalu baik-baikin saya. Walaupun tetap saja perlakuan kasarnya masih terus diulang lagi," ungkap perempuan asal Manado itu sedih.

Dia menjelaskan, kedua belah pihak orangtua sudah mengetahui perihal ketidakharmonisan hubungan rumah tangga dirinya dan sang suami. Namun, katanya, sang suami tidak pernah berubah dan bertambah kasar. Bukan hanya kasar, tambahnya, suaminya juga diketahui sering pergi ke klub-klub malam dan pulang dini hari.

Atas peristiwa tersebut, dia yang sudah kehilangan kesabaran itu kini melaporkan suaminya ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Jakarta Selatan, Rabu (14/8/2013), dengan Nomor LP/1620/K/VIII/2013/Restro Jaksel.

Untuk menguatkan bukti atas laporan tersebut, Dewi ditemani orangtua kandungnya, Wahab (58), dan anggota Polres Metro Jakarta Selatan kemudian melakukan visum di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) sehari sebelum pelaporan.

"Saya ingin dia (suaminya) bisa dihukum setimpal. Lagi pula kami juga akan cerai karena, selain kasar, suami saya sepertinya selingkuh dengan perempuan lain," ungkap warga Jalan Berlian II/5, RT 07 RW 02 Cilandak Barat, Cilandak, Jakarta Selatan, itu.

Sementara itu, Kepala Subag Humas Polres Jakarta Selatan Komisaris Aswin mengatakan, atas perbuatannya tersebut, pelaku akan dijerat Pasal 44 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dengan ancaman paling lama lima tahun penjara atau denda paling banyak Rp 15 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Warta Kota
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com