Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dani Anwar Cium Aroma Dendam di Penertiban PKL Tanah Abang

Kompas.com - 20/08/2013, 08:20 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota DPD RI asal DKI Jakarta, Dani Anwar, menuding penertiban pedagang kaki lima (PKL) Tanah Abang yang dilakukan Pemprov DKI ada aroma balas dendam pada Pilkada DKI 2012. Menurutnya, perolehan suara pasangan Jokowi-Ahok cukup rendah di Tanah Abang pada Pilkada DKI 2012.

"Saya pribadi menduganya ke arah sana (balas dendam terkait Pilkada DKI). Melihat persoalan saat ini dan yang akan terjadi mendatang di Tanah Abang, saya minta warga Tanah Abang tetap bersatu," kata anggota DPD RI asal DKI Jakarta, Dani Anwar, dalam keterangan tertulisnya, Senin (19/8/2013).

Dani mengatakan, harus diakui penertiban PKL berimbas pada warga Tanah Abang, apalagi terkait dengan rencana penutupan tempat pemotongan hewan kambing. Menurutnya, di tempat pemotongan kambing (jagal) tersebut, hampir semuanya adalah warga Tanah Abang yang menggantungkan isi perutnya di sana.

"Coba kalau ditutup, warga Tanah Abang yang bekerja di sana ke mana lagi mereka harus kerja? Sekarang katanya tidak jadi ditutup cuma mau dipindah tempatnya. Tapi, belum dipastikan tempatnya, baru beredar katanya-katanya," jelas Dani.

Dani berpendapat, rumah potong hewan kambing merupakan ciri khas dari Tanah Abang. Selain terkenal dengan ilmu silatnya, kata Dani, Tanah Abang terkenal juga dengan tempat potong hewan jagalnya.

"Kalau tempat jagal di Tanah Abang ini dihilangkan, berarti Pemprov DKI sudah menghilangkan tradisi yang ada di Tanah Abang," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com