Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penambahan "Commuter Line" Tunggu Kereta Bekas Jepang

Kompas.com - 20/08/2013, 14:47 WIB
Ratih Winanti Rahayu

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang setelah diberlakukan tarif progresif ini, PT KAI Commuter Jabodetabek akan menambah rangkaian gerbong kereta api. Namun, penambahan tersebut masih menunggu kereta tiba dari Jepang.

"Penambahan rangkaian (kereta api) masih menunggu kabar dari Jepang karena saat ini belum ada rencana replacement kereta di Jepang," kata Direktur Utama PT KCJ, Tri Handoyo, di Jakarta, Selasa (20/8/2013).

Rangkaian kereta tersebut awalnya akan didatangkan pada Agustus ini. Namun, ditunda hingga September. Kereta yang akan didatangkan sebanyak 180 gerbong.

Tri menjelaskan, penambahan kereta tersebut akan dilakukan secara bertahap. "Bulan September 40 kereta, Oktober 40 kereta, November 40 kereta, Desember 40 kereta, dan Januari 20 kereta," ujarnya.

Selain penambahan rangkaian kereta api, PT KCJ juga menambah 50 gate dan loket di seluruh stasiun kereta Jabodetabek.

Pada awal Juli lalu, PT KCJ mulai memberlakukan tarif progresif untuk tiket KRL. Hal tersebut dilakukan sebagai kompensasi dihapuskannya kereta ekonomi. Tiket tersebut mendapat subsidi dari pemerintah pusat melalui public service obligation (PSO).

Setelah diberlakukan tarif progresif tersebut, penumpang akan dikenakan tarif sebesar Rp 2.000 pada lima stasiun pertama. Kemudian, tarif dihitung per tiga stasiun dengan tarif Rp 5.000.

Hal tersebut mendapat sambutan cukup baik dari penumpang karena tiket kereta turun ketika harga BBM dan angkutan umum naik. Hal ini membuat kenaikan jumlah penumpang yang cukup signifikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com