Hal tersebut merupakan informasi dari tiga tersangka pelaku pemukulan yang diamankan polisi.
"B ini sopir metromini. Dia yang jadi dalangnya. Polisinya dimintain duit, dipalak. Karena enggak dikasih, dipukul sama botol kepalanya sama si B itu," ungkap kuasa hukum tiga tersangka, Djarot Widodo, Selasa (20/8/2013).
Djarot sempat mengaku heran B nekat memukul korban meski Cahyadi memakai kaus bertuliskan "Polisi". Menurut Djarot, pelaku lainnya hanya mengikuti perbuatan pelaku.
Mengenai tiga tersangka yang telah diamankan, Djarot menjelaskan bahwa dua dari tiga orang tersebut bekerja sebagai petugas keamanan, sementara satu lainnya bekerja sebagai office boy di sebuah apartemen.
"Yang lainnya masih di bawah umur. Yang tiga ini jadi cuma ikut-ikutan saja mukul. Ada enam orang lagi yang masih buron," ujar dia.
Peristiwa pemukulan bermula saat Cahyadi dalam perjalanan pulang dari kantornya di Kebon Nanas dengan mengendarai mobil. Saat melintas di Jalan IPN, sejumlah pemuda menghadang mobil Cahyadi.
Cahyadi menghentikan mobil dan kemudian turun untuk menghampiri para pemuda tersebut. Tak lama setelahnya, ia menjadi bulan-bulanan para pemuda itu.
Ada pemuda yang memukul dengan botol sehingga Cahyadi mengalami luka pada mata kiri dan tangan kanan. Selain itu, kaca depan mobil Cahyadi juga pecah akibat dipukul para pemuda tersebut.
Sebagian pelaku pengeroyokan masih berusia belasan tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.