Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Naik KRL, THB Jangan Dikembalikan

Kompas.com - 27/08/2013, 11:27 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengimbau penumpang KRL Commuter Line pengguna Tiket Harian Berjaminan (THB) tidak perlu mengembalikan THB jika masih sering menggunakan KRL untuk berkegiatan sehari-hari.

"Dipakai saja seterusnya. Yang penting jangan sampai kartunya tidak terpakai sama sekali selama tujuh hari," saran Kepala Humas Daops I PT KAI Sukendar Mulya di Jakarta, Selasa (27/8/2013).

Menurut Sukendar, sejauh ini mayoritas pengguna THB sudah mengerti dengan aturan pengguna THB. Sejauh ini, sejak diluncurkan pada Kamis (22/8/2013), sudah 400.000 THB yang dijual ke pasaran. Namun, dari 400.000, masih ada sekitar 30 persen penumpang yang masih belum mengerti dan mengembalikan THB setelah turun dari kereta.

Kondisi ini, kata Sukendar, menyebabkan loket penuh antrean penumpang yang ingin mengembalikan tiket sehingga menghambat penumpang yang ingin membeli tiket. "Hanya 30 persen yang balikin, padahal besoknya mau naik KRL lagi. Ini yang kita harapkan beberapa saat ke depan tidak terjadi lagi," harapnya.

THB merupakan tiket berjaminan Rp 5.000. Di sistem baru ini, penumpang tetap membayar biaya Rp 2.000 untuk lima stasiun pertama, kemudian Rp 500 setiap tiga stasiun berikutnya. Namun, ditambah dengan Rp 5.000 sebagai uang jaminan.

Uang jaminan nantinya dapat diambil di stasiun tujuan. Namun, penumpang diberikan kelonggaran bahwa jika tidak diambil pada hari penggunaan THB, uang jaminan masih dapat diambil maksimal dalam tujuh hari ke depan.

Selama tujuh hari, penumpang yang belum mengambil uang jaminannya masih dapat membeli THB tanpa harus membayar lagi uang jaminan lagi. Dan, jika THB selalu digunakan, maka masa kelonggaran pengambilan uang jaminan akan diperpanjang lagi tujuh hari ke depannya, terhitung dari hari penggunaan kartu.

"THB dipakai dan dibeli hari Senin, maka uang Rp 5.000 bisa baru diambil hari Senin depannya. Tapi jika sebelum hari Senin, misalnya pas hari Rabunya THB sudah digunakan lagi, maka waktu refund diperpanjang hari Rabu depannya. Begitu seterusnya," jelas Manajer Komunikasi PT KCJ Eva Chairunnisa.

Pemberlakuan THB dimulai karena 800.000 tiket Single-Trip hilang setelah diluncurkan per 1 Juli 2013. Akibat hilangnya 800.000 tiket tersebut, PT KAI merugi hingga Rp 3 miliar.

Untuk penumpang KRL yang tidak mau menggunakan tiket berjaminan seperti THB, maka dapat menggunakan tiket Multi-Trip yang menggunakan sistem saldo. Dengan sistem tiket saldo ini, penumpang tak perlu lagi membeli tiket di depan loket, tetapi tinggal masuk ke gerbang elektronik dengan melakukan tapping. Nantinya saldo akan berkurang sesuai penggunaan tiket.

Adapun isi ulang tiket Multi-Trip tersedia di semua stasiun KRL se-Jabodetabek. Kartu perdana Multi-Trip dijual seharga Rp 20.000. Isi ulang kartu menyediakan beberapa nominal harga mulai dari Rp 5.000, Rp 10.000, Rp 20.000, Rp 50.000, dan dapat diisi sampai saldo maksimal Rp 1 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke 'Call Center' dan Medsos

Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke "Call Center" dan Medsos

Megapolitan
Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Megapolitan
Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Megapolitan
Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Megapolitan
Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Megapolitan
Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Megapolitan
Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari 'Beban Mental'

Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari "Beban Mental"

Megapolitan
Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Sopir JakLingko Ugal-ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Megapolitan
Petugas Kebersihan Tewas Tertabrak Mobil di Km 39 Tol Cijago Depok

Petugas Kebersihan Tewas Tertabrak Mobil di Km 39 Tol Cijago Depok

Megapolitan
Pemprov DKI Seleksi Paskibraka 2024, Bakal Dikirim ke Tingkat Nasional

Pemprov DKI Seleksi Paskibraka 2024, Bakal Dikirim ke Tingkat Nasional

Megapolitan
Ditampilkan ke Publik, 4 Pengeroyok Mahasiswa di Tangsel Menunduk dan Tutupi Wajah

Ditampilkan ke Publik, 4 Pengeroyok Mahasiswa di Tangsel Menunduk dan Tutupi Wajah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com