Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: DKI Akan Buat Peraturan soal Sumur Resapan

Kompas.com - 29/08/2013, 23:50 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Sumur resapan dinilai bisa menjadi solusi banjir di Ibu Kota. Menurutnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun berencana membuat regulasi soal pembangunan sumur resapan di kantor dan permukiman.

"Saya bangga ada kepedulian semacam workshop ini yang dapat memberi masukan kepada kita. Kami juga sudah membuat peraturan, membangun bangunan tinggi harus membuat sumur resapan," ujar Basuki saat jadi pembicara seminar Penanggulangan Banjir Jakarta Menggunakan Teknologi Imbuhan Air Tanah Dalam, di TMII, Jakarta Timur, Kamis (29/8/2013).

Kepala Seksi Pengembangan Mineral Dinas Perindustrian dan Energi DKI Jakarta Taufik Afriansyah mengatakan, tahun 2013 ini Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menargetkan 1.949 titik sumur resapan yang dibangun. Hingga akhir Juli sudah terealisasi sekitar 70 persen dari yang ditargetkan pada tahun 2013 ini.

"Tahun ini kita menargetkan 1.949 titik, lebih banyak dari tahun lalu yang membuat 1.377 titik. Dari target tersebut, kita sudah merealisasikan sekitar 70 persennya," sebutnya.

Menurut Taufik, salah satu kesulitan dalam melaksanakan pembuatan sumur resapan di Jakarta ialah karena banyaknya jaringan utilitas di bawah tanah dan belum adanya pendataan detail muka air tanah (MAT) di Jakarta.

"Kesulitannya karena banyak jaringan utilitas di bawah tanah, seperti di sekitar wilayah padat Thamrin-Sudirman, sehingga untuk membuat sumur resapan di sana masih mengalami kesulitan," tuturnya.

Namun, ia mengakui teknologi sumur resapan ini tidaklah dapat menyelesaikan persoalan banjir, tetapi paling tidak dapat mengurangi intensitas genangan yang sering terjadi di Jakarta.

"Kalau ingin menyelesaikan persoalan banjir, harus secara komprehensif karena harus dilakukan secara menyeluruh penanganannya dari hulu hingga hilir. Salah satunya, dengan melakukan pengawasan di hulu Jakarta, yaitu kawasan Bogor dan sekitarnya," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com