Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Rusun Saling Iri, Basuki Angkat Bicara

Kompas.com - 02/09/2013, 19:47 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah warga Waduk Pluit merasa iri dengan warga Waduk Ria Rio yang mendapatkan fasilitas relokasi ke Rusun Pinus Elok. Menanggapi hal tersebut, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pun angkat bicara.

"Sama, semuanya sama. Mau iri apa? Sekarang semuanya mesti tahu diri," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Senin (2/9/2013).

Menurut Basuki, Pemprov DKI memberlakukan hal yang sama kepada warga relokasi Waduk Pluit dan Ria Rio. Ia pun memberi contoh, misalnya seseorang bekerja kepada orang lainnya, dan dijanjikan untuk dibayar Rp 100.000 per hari kerja. Kemudian, seseorang lainnya diajak kerja pula dan dijanjikan mendapat besaran yang sama, yaitu Rp 100.000.

Dengan keadaan seperti itu, menurut Basuki, tidak boleh ada rasa saling iri antara satu orang dengan yang lainnya. Kecemburuan itu, kata dia, hanya kesalahan persepsi warga Waduk Pluit. Mereka menuntut hal yang lebih dari Pemprov DKI dan menganggap langkah Pemprov DKI sebagai sebuah kewajiban untuk mereka.

"Mana ada? Baca semua undang-undang, peraturan, perda kalau orang melanggar peraturan, diancam kurungan denda segala macam. Ada enggak kewajiban bahwa si pelanggar aturan harus diberikan pengganti apa pun? Kamu cek di seluruh dunia, mana ada peraturan kayak begitu," kata Basuki.

Sebelumnya, warga Waduk Pluit di Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Pinus Elok cemburu mengetahui berbagai fasilitas yang akan disediakan oleh Pemprov DKI Jakarta untuk warga relokasi dari Waduk Ria Rio. Mereka mengaku tidak mendapat fasilitas serupa saat masuk ke rusun yang sama.

Hal ini diungkapkan Aisah (54), warga Blok A1 Cluster A Rusun Pinus Elok. Aisah mengaku, sejak menempati rusun tersebut, tidak tersedia fasilitas apa pun yang diberikan kepada warga di sana. Barang miliknya juga habis sewaktu adanya penggusuran di tempat tinggalnya. "Waktu dapat kosong sama sekali. Tapi, ngelihat di sini (di tempat warga Ria Rio) dikasih, kok kita enggak. Penginnya disamain," kata Aisah, di Rusun Pinus Elok, beberapa waktu lalu.

Aisah mengaku, hingga saat ini, dia belum memiliki tempat tidur sejak empat bulan lalu menghuni Rusun Pinus Elok. Dia menempati rusun itu bersama suaminya, Junai (60), dan tiga orang anak lelakinya yang telah bekerja pulang pergi di kawasan Pluit.

Hal senada diungkapkan Rokayah (33), warga Blok A lantai 2 rusun tersebut. Sejak digusur dari Waduk Pluit, dia masuk ke unit yang masih kosong, tak ada fasilitas TV, kasur, dan sebagainya. Dia berharap bisa mendapatkan fasilitas serupa seperti yang diberikan Pemprov DKI Jakarta bagi warga Ria Rio.

Rokayah tinggal di Rusun Pinus Elok bersama Majuri (43), suaminya, dan tiga anaknya. Anak pertamanya, Solihin (21), bekerja sebagai perajin sablon di wilayah Muara Angke. Anak kedua, Soleh (15), bekerja sebagai penjahit di Jembatan Lima Penjaringan. Sementara anak ketiganya, Siti, masih berusia balita dan belum bersekolah.

Berdasarkan data dari Penanggung Jawab Lokasi Rusun Wilayah Timur, Hendriansyah, terdapat 62 unit rusun yang dihuni oleh warga Waduk Pluit. Jumlah itu termasuk di dalam 130 unit rusun dari 600 unit yang telah tempati dengan rincian 29 unit ditempati warga gusuran KPK, sisanya 39 unit dihuni warga umum. Sisanya 470 unit diperuntukkan bagi warga Waduk Ria Rio yang bakal menempati rusun yang sama tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Megapolitan
Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Megapolitan
Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com