JAKARTA, KOMPAS.com — Pedagang kaki lima (PKL) di Pasar Gembrong, Jakarta Timur, berjanji akan mendukung upaya pemerintah daerah menertibkan dan menata PKL yang berjualan di pinggir jalan. Langkah itu ditujukan dengan membentuk tim payuguban PKL Pasar Gembrong.
Bruri, Ketua Payuguban PKL Pasar Gembrong, menegaskan bahwa pihaknya akan secara sukarela melakukan pengawasan terhadap para pedagang yang "bandel", yang masih menjadikan trotoar sebagai lapak jualan.
Bruri menjelaskan payuguban PKL sengaja dibentuk oleh pedagang setempat sejak pada 27 Agustus 2003, dengan tujuan turut membantu program pemerintah daerah dalam menertibkan PKL. "Kami ingin melancarkan lalu lintas. Selama ini, keberadaan PKL yang dituding sebagai penyebabnya," kata Bruri saat ditemui di Kompas.com, di Jalan Basuki Rahmat, Pasar Gembrong, Jakarta Timur, Selasa (3/9/2013) siang.
Hal senada disampaikan, Edwar Alex, wakil ketua payuguban. Menurut Alex, pihaknya akan secara tegas menegur PKL tanpa pandang bulu bila masih berjualan di trotoar. "Ya, meskipun itu adalah anggota kami sendiri," tegas Alex, yang juga salah satu pedagang di Pasar Gembrong.
"Ini sudah komitmen kami. Kami ingin agar pihak pemerintah terus mendukung kami, karena niat kami tulus untuk membantu," kata Alex.Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah kota (Pemkot) Jakarta Timur memberikan batas waktu hingga 9 September 2013 kepada PKL Pasar Gembrong, Jalan Basuki Rahmat, Jakarta Timur, untuk pindah berjualan dari lokasi tersebut. Langkah ini diambil guna menjalankan Perda No 8 tahun 2007 tentang ketertiban umum.
Tak Mau Pindah
Meski sejumlah pedagang sepakat untuk tidak berjualan di trotoar, namun masih saja ada PKL yang membandel. Niko (25), pedagang karpet di kawasan tersebut, mengaku akan tetap berjualan di lokasi tersebut, meskipun akan ada pelarangan dari pemda. Alasannya, lokasi jualan dekat dengan rumahnya.
"Kalau dari hati saya sendiri, penginya di sini terus," kata Niko.
Berdasarkan pemantauan di lapangan, sejumlah PKL masih tetap menjajakan barang dagangnya seperti biasa di atas Trotoar Jalan Basuki Rahmat, Pasar Gembrong, Jakarta Timur. Mereka yang masih berjualan, di antaranya pedagang karpet, boneka, dan mainan.
Wali Kota Jakarta Timur, Krisdiyanto, sempat mengatakan PKL Pasar Gembrong berjumlah 211 orang. Dari jumlah itu, 105 di antaranya sudah mendaftarkan diri untuk masuk ke dalam Pasar Gembrong Cipinang Besar, yang memiliki 130 kios.
Menurut Krisdiyanto, masih ada 25 kios kosong di Pasar Gembrong Cipinang Besar yang bisa digunakan PKL lainnya. Jika 25 kios itu sudah ditempati, 81 PKL lainnya akan direlokasi ke Pasar Perumnas Klender.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.