Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantu Pemkot, PKL Pasar Gembrong Bentuk Tim Payuguban

Kompas.com - 03/09/2013, 18:55 WIB
Rahmat Patutie

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —
Pedagang kaki lima (PKL) di Pasar Gembrong, Jakarta Timur, berjanji akan mendukung upaya pemerintah daerah menertibkan dan menata PKL yang berjualan di pinggir jalan. Langkah itu ditujukan dengan membentuk tim payuguban PKL Pasar Gembrong.

Bruri, Ketua Payuguban PKL Pasar Gembrong, menegaskan bahwa pihaknya akan secara sukarela melakukan pengawasan terhadap para pedagang yang "bandel", yang masih menjadikan trotoar sebagai lapak jualan.

Bruri menjelaskan payuguban PKL sengaja dibentuk oleh pedagang setempat sejak pada 27 Agustus 2003, dengan tujuan turut membantu program pemerintah daerah dalam menertibkan PKL.  "Kami ingin melancarkan lalu lintas. Selama ini, keberadaan PKL yang  dituding sebagai penyebabnya," kata Bruri saat ditemui di Kompas.com, di Jalan Basuki Rahmat, Pasar Gembrong, Jakarta Timur, Selasa (3/9/2013) siang.

Hal senada disampaikan, Edwar Alex, wakil ketua payuguban. Menurut Alex, pihaknya akan secara tegas menegur PKL tanpa pandang bulu bila masih berjualan di trotoar.  "Ya, meskipun itu adalah anggota kami sendiri," tegas Alex, yang juga salah satu pedagang di Pasar Gembrong.

"Ini sudah komitmen kami. Kami ingin agar pihak pemerintah terus mendukung kami, karena niat kami tulus untuk membantu," kata Alex.

Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah kota (Pemkot) Jakarta Timur memberikan batas waktu hingga 9 September 2013 kepada PKL Pasar Gembrong, Jalan Basuki Rahmat, Jakarta Timur, untuk pindah berjualan dari lokasi tersebut. Langkah ini diambil guna menjalankan Perda No 8 tahun 2007 tentang ketertiban umum.

Tak Mau Pindah

Meski sejumlah pedagang sepakat untuk tidak berjualan di trotoar, namun masih saja ada PKL yang membandel.  Niko (25), pedagang karpet di kawasan tersebut, mengaku akan tetap berjualan di lokasi tersebut, meskipun akan ada pelarangan dari pemda. Alasannya, lokasi jualan  dekat dengan rumahnya.

"Kalau dari hati saya sendiri, penginya di sini terus," kata Niko.

Berdasarkan pemantauan di lapangan, sejumlah PKL masih tetap menjajakan barang dagangnya seperti biasa di atas Trotoar Jalan Basuki Rahmat, Pasar Gembrong, Jakarta Timur. Mereka yang masih berjualan, di antaranya pedagang karpet, boneka, dan mainan.

Wali Kota Jakarta Timur, Krisdiyanto, sempat mengatakan PKL Pasar Gembrong berjumlah 211 orang. Dari jumlah itu, 105 di antaranya sudah mendaftarkan diri untuk masuk ke dalam Pasar Gembrong Cipinang Besar, yang memiliki 130 kios.

Menurut Krisdiyanto, masih ada 25 kios kosong di Pasar Gembrong Cipinang Besar yang bisa digunakan PKL lainnya. Jika 25 kios itu sudah ditempati, 81 PKL lainnya akan direlokasi ke Pasar Perumnas Klender.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com