Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari Primordialisme, Warga Luar Jakarta Boleh Daftar CPNS DKI

Kompas.com - 06/09/2013, 21:57 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI membuka kesempatan kepada siapa pun yang ingin mengikuti tes penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) DKI. Tahun ini syarat KTP Jakarta bagi peserta ujian CPNS dihapus.

"Penerimaan CPNS DKI boleh dari KTP seluruh Indonesia. Enggak boleh lagi ada orang Papua, cuma boleh kerja di Papua, dan sebagainya," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Jumat (6/9/2013).

Basuki melanjutkan, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menginginkan agar tidak ada pembedaan suku dalam penerimaan CPNS. Oleh karena itu, seluruh masyarakat memiliki hak untuk mendaftar PNS di mana saja.

"Hal ini yang membuat bangsa terpecah belah, menjadi primordial. Idealnya PNS itu perekat NKRI. Selama tes kompetensinya masuk, boleh-boleh saja dari luar kota," kata Basuki.

Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta I Made Karmayoga mengatakan, penerimaan CPNS DKI tetap diprioritaskan untuk penduduk yang memiliki KTP Jakarta. BKD sedang menyusun kuota yang akan diberikan kepada penduduk di luar Jakarta, yakni dari Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek). Menurut dia, karena Jakarta merupakan ibu kota negara, daerah lain dapat diberi kesempatan untuk melamar menjadi CPNS DKI.

"Kalau soal prioritas untuk proporsi kelulusan, akan tetap diprioritaskan penduduk yang ber-KTP DKI," kata Made.

Tahun ini, Pemprov DKI Jakarta mendapatkan alokasi 1.515 orang CPNS. Usulan formasi yang disampaikan ke Kemenpan dan RB telah disetujui, yakni 20 persen untuk tenaga pendidikan, khususnya guru kelas SD, 35 persen untuk tenaga kesehatan (dokter, bidan, perawat, tenaga medis), dan 45 persen dari rumpun teknis dan administrasi.

Berdasarkan data dari Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta, syarat umum untuk bisa mengikuti CPNS DKI adalah KTP, TOEFL Prediction minimal 400, IPK minimal 2,6 untuk S-1, dan untuk SMK nilai rata-rata rapor 7.

Untuk usia, lulusan S-1 harus berumur 18-33 tahun, lulusan D-3 18-30 tahun, dan lulusan SMK 18-25 tahun. Untuk dapat mengikuti tes CPNS, pelamar dapat mendaftar melalui online maupun PO BOX. Mendaftar melalui jalur online dapat dilakukan di website resmi http://rekrutmen.jakarta.go.id hingga 20 September 2013.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com