"Dalam waktu dekat ada perubahan, menggunakan Bandara Halim Perdanakusuma bagi pemberangkatan jamaah haji," ujarnya, sebelum melepas kepergian jemaah haji bersama Gubernur DKI Joko Widodo di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur pada Selasa (10/9/2013) pagi.
Pertimbangan utama bandar udara milik TNI Angkatan Udara itu menjadi pemberangkatan jamaah haji secara tetap adalah letaknya yang memiliki waktu tempuh lebih singkat dengan Asrama Haji Pondok Gede dan Asrama Bekasi.
"Dari Pondok Gede hanya 10 sampai 15 menit saja. Dari Bekasi hanya 30 menit. Dibandingkan Soekarno-Hatta bisa makan dua jam," ujarnya.
Dengan demikian, para peserta haji dapat mempersiapkan proses ibadahnya dengan nyaman dan tanpa terkendala kemacetan serta hal yang lain. Tidak hanya itu, kepadatan lalu lintas di Bandar Udara Halim Perdanakusuma tidak sepadat di Bandar Udara Soekarno-Hatta.
Oleh sebab itu, diharapkan dengan pemindahan keberangkatan tersebut, mampu meminimalisir keterlambatan. "Kalau di Soetta bisa nunggu satu atau dua jam karena lalu lintas di sana padat. Kalau di sini tak terlalu padat sehingga tak nunggu lama," ujarnya.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pun menga presiasi usul tersebut. Menurutnya, dengan segala kelebihan tersebut, Bandara Halim Perdanakusuma layak dijadikan pemberangkatan tetap para jamaah haji dari DKI Jakarta ke tanah suci.
"Hanya memang lagi diomongin ke Danlanud. Tapi di sini kelebihannya banyak," ujar Jokowi.
Seperti diketahui, pada penerbangan haji tahun 2013M/1434H, ada sebanyak 90.108 calon jamaah haji. Jumlah itu berkurang dibanding tahun lalu yakni sebanyak 112.688 jemaah. Total calon jamaah itu akn diberangkatkan melalui 233 kloter dari 10 embarkasi, yakni Aceh, Medan, Padang, Jakarta, Solo, Lombok, Makasar, Palembang, Banjarmasin dan Balikpapan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.