JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Biro Pendidikan Mental dan Spiritual (Dikmental) DKI Jakarta Budi Utomo mengatakan, jemaah haji dari Jakarta akan tetap mendapatkan katering dan akomodasi. Sebanyak 455 calon jemaah haji dari embarkasi Jakarta secara resmi diberangkatkan oleh Menteri Agama RI Suryadharma Ali dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (10/9/2013).
"Tahun ini katering berlaku karena melihat situasi dan kondisi untuk pelayanan kesehatan," kata Budi saat ditemui di kantornya di Balaikota Jakarta, Kamis (12/9/2013).
Berdasarkan data di APBD DKI 2013, anggaran transportasi di Mekkah sebanyak Rp 2,7 miliar, anggaran katering sebesar Rp 15,2 miliar, dan anggaran-anggaran lain untuk pelatihan dan operasional petugas haji DKI. Anggaran tersebut dialokasikan untuk 8.300 jemaah haji. Anggaran itu diperkirakan tidak akan habis semua sehingga jemaah haji asal Jakarta akan mendapat sarapan, makan siang, dan makan malam.
Sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri melarang Pemprov DKI Jakarta memberikan pelayanan tambahan katering dan transportasi bagi jemaah haji. Mendagri menilai bantuan bagi penyelenggaraan haji, termasuk dalam kategori bantuan sosial yang harus diberikan secara selektif, tidak terus-menerus, tidak mengikat, dan memiliki kejelasan peruntukan penggunaannya, seperti diatur dalam Pasal 45 Permendagri Nomor 45 Tahun 2011.
Menanggapi hal tersebut, Budi menyatakan bahwa Pemprov DKI telah mengantongi surat Kementerian Agama, yang menjelaskan bahwa pemberian katering dan transportasi itu dapat diteruskan. Alokasi anggaran bantuan jemaah haji asal Jakarta sebesar Rp 17,9 miliar itu dialokasikan untuk semua calon jemaah haji. Fasilitas ini, kata dia, bertujuan agar jemaah tidak kelelahan mencari makan.
"Selama di Mekkah, jemaah haji asal Jakarta akan mendapat jatah makan dua kali sehari dan fasilitas 18 bus. Semua fasilitas akan diberikan sampai semua jemaah pulang kembali ke Indonesia," kata mantan Sekretaris Bappeda DKI itu.
Budi menjelaskan, jemaah haji asal Jakarta berjumlah 5.836 orang dengan 13 kloter. Jumlah itu sudah sesuai dengan peraturan Pemerintah Arab Saudi untuk pengurangan sebesar 20 persen jemaah karena renovasi Masjidil Haram.
Tahun lalu, sebanyak 16 kloter asal Jakarta berangkat menunaikan ibadah suci. Calon haji yang batal berangkat ditentukan oleh Kementerian Agama dengan diambil dari nomor urut paling bawah atau yang paling terakhir mendaftar.
"Kita terus mengingatkan saat ini di Mekkah sedang ada renovasi. Kami meminta para jemaah haji untuk terus menggunakan masker. Kami selalu memonitor laporan petugas haji di sana," ujar Budi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.