Vanny mengaku mengenal beberapa pejabat kepada petugas yang akan menangkapnya. Bahkan ia mengancam akan menelepon pejabat di salah satu kementerian dan lembaga pemerintahan yang dia kenal itu untuk membebaskannya dari jeratan hukum.
"Saat ditangkap, dia sempat menggertak petugas, bilang kenal pejabat, lalu mengancam sambil menelepon orang itu," kata Direktur IV Narkoba Bareskrim Polri Brigjen (Pol) Arman Depari kepada wartawan di Gedung Direktorat Narkoba Bareskrim Polri, Jalan MT Haryono, Jakarta Timur, Selasa (17/9/2013).
Sayangnya, usaha Vanny terbebas dari penangkapan dengan mengaku mengenal pejabat tak ampuh. Penangkapan terhadap dirinya tetap dilakukan.
Arman mengatakan, pengakuan Vanny hanya usahanya untuk menakut-nakuti petugas. "Kami belum tahu siapa orang dimaksud, tapi itu hanya pembelaan biar petugas takut. Nyatanya tetap kami bawa," katanya.
Meski demikian, Arman menambahkan, pihaknya mendalami keterkaitan Vanny dengan pejabat tersebut. "Ini kita dalami. Apakah benar-benar kenal dengan pejabat yang dimaksud," jelasnya.
Arman menjelaskan, penangkapan terhadap Vanny bermula dari informasi masyarakat yang menyebutkan adanya penyalahgunaan narkoba di sebuah hotel di Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Barat. Menindaklanjuti informasi tersebut, aparat dari Direktorat Narkoba Bareskrim Polri mendatangi lokasi dan melakukan penyelidikan singkat.
"Saat penggeledahan di sebuah kamar, kami menemukan barang bukti berupa satu paket sabu seberat 0,27 gram yang ditemukan di atas meja, satu paket sabu seberat 0,58 gram di dalam laci meja, alat isap, cangklong, dan dua buah handphone, serta mengamankan satu perempuan yang saat ini jadi tersangka," terang Arman.
Sebelumnya diberitakan, Vanny sempat membuat heboh dengan kisahnya mengenai skandal Lapas Cipinang. Vanny mengaku dirinya kerap berhubungan seks dan memakai sabu di ruangan di Lapas Narkotika Cipinang dan ruang kerja kalapas bersama gembong narkoba Fredy Budiman. Pengakuan ini membuat Kalapas Narkotika Cipinang Thurman Hutapea dicopot dari jabatannya beberapa waktu lalu. (baca: Bilik Asmara Lapas Cipinang)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.