JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Rusun Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, menyambut baik usulan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk membangun pusat perbelanjaan di pinggiran Jakarta, termasuk Marunda. Meski demikian, warga berharap ada pusat perbelanjaan yang menawarkan harga terjangkau.
"Ya, senang dong kalau ada mal, tapi mendingan pasar deh. Soalnya kalau mal nanti barangnya mahal-mahal," ujar Siti Hayati (44), warga Kluster C, Rusun Marunda, Jakarta Utara, Rabu, (18/9/2013).
Hal senada juga diungkapkan oleh Wati (24). Ia lebih setuju bila ada pasar di Marunda karena sesuai dengan kebutuhan rakyat kecil seperti dirinya. "Kalau mal cuman bisa lihat-lihat doang, kagak sanggup belinya," ujar Wati.
Sebelumnya, Basuki mengatakan bahwa Jakarta sudah penuh dengan bangunan. Belum lagi dengan bangunan mal yang memakan ruang terbuka hijau (RTH), seperti di Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan. Oleh karena itu, Basuki mengimbau para pengembang membangun usaha mereka di kawasan Jakarta Timur yang masih memiliki banyak lahan kosong.
Basuki berpendapat pembangunan mal tidak dapat diteruskan karena kondisi infrastruktur yang tidak memadai. Keberadaan mal di tengah kota juga menjadi salah satu biang kemacetan. Pemprov DKI tidak dapat membongkar pembangunan mal itu sebab pengembang telah mengantongi izin membangun mal.
Hingga tahun 2012, wilayah Jakarta Selatan memiliki jumlah mal terbanyak, yakni 26 mal. Jakarta Pusat terdapat 20 mal, Jakarta Barat dan Utara masing-masing 10 mal, sedangkan Jakarta Timur 9 mal. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyebut ada 173 pusat perbelanjaan di Jakarta. Dia memastikan tidak akan mengeluarkan izin pembangunan mal baru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.