Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Balada Pembantu dengan Rp 3 Miliar Hasil Curian

Kompas.com - 19/09/2013, 09:40 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Fit (22) tak pernah menduga pelariannya bakal berakhir di ruangan tahanan Polres Metro Jakarta Utara. Perempuan itu juga tak mengira uang yang dicurinya bernilai hampir Rp 3 miliar. Angka itu terlampau besar untuk tasnya yang berharga kurang dari Rp 50.000.

Fit terus menunduk saat polisi membawanya dari ruangan tahanan ke salah satu ruang pertemuan di Markas Polres Jakarta Utara. Dia menutup wajahnya dengan kerudung. Matanya sembab dan berair.

Pembantu rumah tangga itu menyesal. "Saya kalut saat ditelepon bapak bahwa rumah di kampung akan disita Selasa (17/9/2013) pagi karena tak bisa bayar utang Rp 350 juta," kata Fit, Rabu (18/9/2013).

Orangtuanya, kata Fit, berutang kepada seorang tetangga di kampung halaman di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, untuk jual cengkih. Namun, usaha itu tidak lancar. Pembayaran tersendat. "Tetangga itu pinjam uang ke bank, dia juga terdesak," ujarnya.

Fit juga mengaku terbebani dengan status pertunangan dan rencana pernikahannya. Pernikahan belum digelar, tapi dia sudah berbadan dua.

Tanpa pertumbangan panjang, Fit langsung terpikir mencuri harta majikannya, Yanto Lugiono Lo, di Kompleks Bima Raya Sunter Jaya, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Enam bulan bekerja, Fit tahu majikannya yang merupakan pengusaha penukaran uang asing kerap membawa pulang dan menyimpan uang asing di rumahnya.

Saat Lo keluar rumah untuk menjemput anaknya yang pulang dari les, Selasa pukul 16.00, Fit mengambil kunci cadangan untuk masuk ke kamar dan membuka lemari majikannya. Ada beberapa gepok uang mata uang Hongkong, Kuwait, Bahrain, Arab Saudi, Jordania, dan Qatar di lemari. Dengan segera, dia memindahkannya ke tas.

Fit lantas mengajak kabur Kom (40), rekan sesama pembantu di rumah itu, ke kampung halaman. Keduanya berasal dari daerah yang sama, yakni di Batang, Jawa Tengah. "Saya tidak tahu apa-apa," kata Kom.

Dengan berjalan kaki membawa tas, keduanya keluar kompleks dan mencari angkutan kota menuju Terminal Tanjung Priok.

Menurut Kepala Satreskrim Polres Jakarta Utara Ajun Komisaris Daddy Hartadi, korban mengetahui kamar dan lemarinya terbuka sepulang dari menjemput anak pukul 18.00. Namun, dia baru melapor pukul 20.00.

"Pelaku diduga kuat kabur ke kampung halaman. Kami memeriksa jadwal keberangkatan bus-bus tujuan Pekalongan, Jawa Tengah, untuk memperkirakan posisi mereka," kata Daddy.

Fit dan Kom diperkirakan berangkat dari Terminal Tanjung Priok pukul 19.00. Bekerja sama dengan kepolisian wilayah lain, petugas bisa melacak posisi bus. Keduanya ditangkap di bus, di daerah Lohbener, Indramayu, Jawa Barat, pukul 00.00. Nilai hasil curian diduga mencapai Rp 3 miliar. Keduanya lalu dibawa kembali ke Jakarta.

Fit dan Kom dijerap Pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal tujuh tahun penjara. Selain harus mengembalikan hasil curian, Fit dan Kom juga harus mendekam di balik jeruji besi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Megapolitan
NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

Megapolitan
Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Megapolitan
Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Megapolitan
Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Megapolitan
Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Cerita Warga 'Numpang' KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Cerita Warga "Numpang" KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Megapolitan
Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Megapolitan
Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Megapolitan
Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Megapolitan
Gerindra Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Tanpa Syarat Khusus

Gerindra Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Tanpa Syarat Khusus

Megapolitan
Kronologi Remaja Dianiaya Mantan Sang Pacar hingga Luka-luka di Koja

Kronologi Remaja Dianiaya Mantan Sang Pacar hingga Luka-luka di Koja

Megapolitan
Jadi Tukang Ojek Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Bakar Bisa Bikin Rumah dan Biayai Sekolah Anak hingga Sarjana

Jadi Tukang Ojek Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Bakar Bisa Bikin Rumah dan Biayai Sekolah Anak hingga Sarjana

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Naik, Pedagang: Mungkin Belum Masa Panen

Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Naik, Pedagang: Mungkin Belum Masa Panen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com