Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang Kesal Lion Air Pindahkan Jam Penerbangan

Kompas.com - 30/09/2013, 11:03 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Penumpang Lion Air dengan nomor penerbangan GT 20 dari Bandara Soekarno-Hatta tujuan Bandara Ngurah Rai, Bali, merasa dirugikan akibat pemindahan penerbangan yang dilakukan maskapai tersebut, Senin (30/9/2013). Petugas konter check in Lion Air di Bandara Soekarno-Hatta menyatakan, penumpang mesti dipindahkan penerbangannya ke pesawat lain dengan alasan yang belum terkonfirmasi.

Salah satu penumpang Lion Air dengan nomor penerbangan GT 20, Panca, mengatakan, keberangkatannya menuju Bali terpaksa mengalami kemunduran dari jadwal sebelumnya pada pukul 09.35. Menurutnya, petugas check in di Bandara menyatakan, penumpang dengan nomor penerbangan tersebut dipindahkan ke pesawat dengan nomor penerbangan GT 22 yang baru akan diberangkatkan pada pukul 11.00.

"Tadi pas masuk check in dengan nomor GT 20, petugas counter check in bilang penerbangan GT 20 ditiadakan, dialihkan ke GT 22," kata Panca, saat dihubungi Kompas.com, Senin pagi.

Panca menuturkan, akibatnya, keberangkatannya pun mengalami keterlambatan. Yang menjadi simpang siur, penumpang diberikan alasan yang berbeda dari petugas check in dengan petugas customer service di sana.

"Petugas check in-nya bilang alasannya bandara di Bali ditutup ada penyelenggaraan APEC," ujar Panca.

Namun, Panca yang merupakan jurnalis fotografer dari sebuah media nasional ini heran dengan penjelasan tersebut. Pasalnya, Panca yang hendak melakukan peliputan APEC mengatakan memiliki jadwal penutupan bandara di Bali yang bukan jatuh pada hari ini.

"Saya buka jadwal saya. Penutupan airport di Bali itu tanggal 6, 8, dan 9," ujar Panca.

Petugas check in tersebut, menurutnya, tak mampu menjelaskan dan meminta seorang temannya lagi untuk menjelaskan hal tersebut. Setelah itu, petugas check in di sana mengantar Panca ke bagian customer service, dan dijelaskan bahwa pemindahan penerbangan itu menurut petugas tersebut dengan alasan operasional. Akibatnya, Panca merasa dirugikan dengan pemindahan penerbangan tersebut.

"Jelas merasa dirugikan. Karena untuk penerbangan jam 09.35, dari rumah saja itu saya sudah berangkat jam 07.00," ujar Panca.

Pihak Lion Air belum memberikan penjelasan terkait kejadian ini. Sementara Direktur Umum Lion Air Edward Sirait belum merespons saat dihubungi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com