Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disuntik Dana Segar, PT Jakpro Beli Palyja Rp 650 Miliar

Kompas.com - 02/10/2013, 13:33 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - DPRD DKI telah mengesahkan APBD Perubahan DKI 2013 sebesar Rp 50,1 triliun. Di dalam APBD Perubahan itu, telah disetujui sebesar Rp 750 miliar untuk penyertaan modal pemerintah (PMP) PT Jakarta Propertindo.

Direktur Utama PT Jakpro Budi Karya Sumadi mengatakan PMP itu akan digunakan untuk membeli 49 persen saham PAM Lyonaise Jaya (Palyja) dari Astratel dan Water Treatment Plan (WTP) di Kanal Banjir Barat (KBB).

"Jadi, Rp 650 miliar untuk pembelian saham Palyja dan Rp 100 miliar sisanya untuk WTP di Kanal Banjir Barat," kata Budi Karya, di Balaikota Jakarta, Rabu (2/10/2013).

Saat ini, kata dia, pengambil alihan saham Palyja sudah sampai pada tahap due diligence dengan Astratel. Ia menargetkan, pada Desember 2013 mendatang, Palyja telah dieksekusi oleh Jakpro.

Menurut Budi Karya, pihak Astratel sudah menyetujui penjualan saham Palyja. Akuisi saham Palyja itu dilaksanakan dengan konsep business to business (B to B). Pada proses due diligence, dilakukan kajian dari sisi financial, seperti apakah masih ada utang yang tertinggal atau tidak. Kemudian kajian dari kewajiban, legal, dan teknis, seperti kebocoran dari instalasi air tersebut.

Pelaksanaan due diligence itu agar nilai yang kita beli dapat sesuai dengan barang yang didapatkan. Setelah pengkajian due diligence selesai, baru akan didapatkan harga pembelian Palyja oleh Jakpro.

"Kira-kira enggak sampai angka Rp 2 triliun. Mungkin Rp 1,2 triliun," kata Budi Karya.

Ia berharap melalui pembelian saham Palyja itu, masyarakat atau pengguna air tidak lagi kesulitan dalam mendapat pasokan air bersih. Sementara untuk program WTP di Kanal Banjir Barat, saat ini, PT Jakpro sedang melakukan riset dan studi. Tahun depan, baru akan membangun proyek yang bekerjasama dengan PD PAM Jaya.

WTP merupakan sebuah upaya melakukan suplai air bersih dengan menggunakan air permukaan dari Kanal Banjir Barat. Dengan pelaksanaan WTP itu, akan mengetahui apakah air baku itu masih berkualitas bagus dan dapat menghasilkan air bersih atau tidak. Ia menargetkan, dapat menghasilkan sebanyak 50 ribu meter kubik perharinya. Jumlah itu merupakan sepuluh kali angka yang dihasilkan oleh PT Pembangunan Jaya Ancol.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkas Lengkap, Siskaeee Cs Segera Diadili Terkait Kasus Pembuatan Film Porno

Berkas Lengkap, Siskaeee Cs Segera Diadili Terkait Kasus Pembuatan Film Porno

Megapolitan
Nasib Perempuan di Kemayoran Layani 'Open BO' Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Nasib Perempuan di Kemayoran Layani "Open BO" Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Megapolitan
Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com