JAKARTA, KOMPAS.com —
Memasuki H-9 Idul Adha, pedagang hewan kurban di Jakarta Barat bermunculan. Tidak adanya tempat membuat mereka memanfaatkan lahan-lahan kosong, baik milik sendiri maupun menyewa, untuk berjualan.

Pemandangan itu antara lain terlihat di Kalideres, di Jalan Peta Selatan dan Jalan Utan Jati, serta di kawasan Kebon Jeruk, Jalan Arteri Kelapa Dua. Umumnya para pedagang kambing dan sapi itu didominasi oleh pendatang dari wilayah Jawa.

Di Jalan Utan Jati, para pedagang memanfaatkan lahan kosong yang tengah dipersengketakan untuk berjualan kambing. Lebih dari dua puluh penjual yang sebagian besar berasal dari luar Jakarta, seperti Yogyakarta, Banyumas, dan Wonogiri. Sapi atau kambing yang dijual juga didatangkan dari wilayah-wilayah tersebut.

Meskipun lokasi berjualan hewan ternak mereka berada sekitar 10 meter dari jalan raya, bau menyengat dari kotoran kambing dan sapi masih tercium oleh para pengguna jalan yang melintas. Hal ini mengganggu para pelintas di kawasan tersebut.

Kawasan Tanah Abang

Sementara itu, Minggu (6/10), ada belasan penjual hewan kurban di Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Mereka membuat kandang dari bambu dengan atap dari terpal.

Sebagian besar kandang itu berdiri di atas trotoar, seperti di depan Yayasan Wakaf Said Na’um dan di samping Klinik Citra Medika. Di depan Yayasan Darul Aitam, ada tiga kandang kambing yang mengapit sebuah halte bus sehingga mengganggu kenyamanan calon penumpang yang menunggu angkutan umum.

Di depan Masjid Al Barokah, penjual hewan kurban bahkan menggunakan halte bus sebagai kandang kambing. Mereka mengikat dua ekor kambing di pagar depan halte, sementara seekor kambing diikat di jembatan penyeberangan tidak jauh dari situ. Kotoran dan air kencing kambing memenuhi halte.

Bau tidak sedap pun merebak di tempat tersebut. Tempat duduk halte juga digunakan pedagang untuk beristirahat dan menaruh perlengkapan mereka. Akibatnya, halte tidak bisa dipakai oleh para calon penumpang.

Sementara itu, di pertigaan antara Jalan KH Mas Mansyur dan Jalan Thamrin Boulevard, sejumlah pedagang sapi memakai sepetak taman untuk berjualan. Akibatnya, rumput taman itu rusak dan areal itu terlihat kotor karena dipenuhi rumput untuk makan sapi dan kotoran sapi. (k02/12)