Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengawas di Tempat Rehabilitasi Narkoba Dipanggil "Bro"

Kompas.com - 08/10/2013, 11:18 WIB

BOGOR, KOMPAS.com — Pada Kamis (3/10/2013) pekan lalu, sejumlah wartawan bertandang ke Balai Besar Rehabilitasi Narkoba di Lido, Bogor, untuk melihat dari dekat aktivitas yang ada di sana.

Wartawan ikut rombongan perwakilan humas pemerintah yang diundang Badan Narkotika Nasional (BNN) di acara Penyalah Guna Narkoba Butuh Rehabilitasi, Rangkul dan Dekati Mereka.

Rombongan berangkat dari Gedung BNN di Jakarta sekitar pukul 07.30. Setelah dua jam perjalanan, rombongan sampai di Balai Besar Rehabilitasi yang terletak di Jalan Mayjen HR Edi Sukma Km 21, Desa Wates Jaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Kedatangan rombongan disambut hangat, termasuk dengan permainan musik kolintang yang dimainkan sembilan orang, yang dimainkan para residen, sebutan bagi pengguna narkoba yang menjalani rehabilitasi di Balai tersebut. Mereka terlihat mahir.

Beberapa buah lagu, seperti "Bengawan Solo", "Mari Berkarya", "Just The Way U Are", membuat rombongan semakin bersemangat mengikuti acara demi acara. Setelah mendengarkan beberapa pemaparan dari narasumber yang berkompeten soal narkoba dan rehabilitasi, rombongan diajak berkeliling mengunjungi beberapa lokasi yang ada di Balai Besar Rehabilitasi.

Ruang inap residen wanita pun sempat dilihat. Satu kamar disediakan tiga tempat tidur tingkat dan satu tempat tidur biasa. Satu kamar bisa dihuni tujuh residen, lengkap dengan lemari kecil untuk masing-masing residen. Kamar terlihat bersih dan rapi.

Di bagian luar dekat sebuah taman hijau, terlihat delapan orang residen wanita sedang mengikuti konseling dipandu mentor wanita. Saat itu, waktu menunjukkan pukul 10.30.

Mereka duduk di bangku dan membentuk lingkaran. Mereka tampak serius memperbincangkan sesuatu. Ternyata, kedelapan residen yang mengenakan kaus putih dan celana panjang hitam itu sedang introspeksi diri. Mereka saling berbagi cerita tentang apa yang mereka lakukan. Jika ada yang salah, teman yang lain memberi saran untuk memperbaikinya.

Rombongan kemudian menuju ruang workshop broadcast. Di tempat itu, ada studio band, studio untuk rekaman (recording studio), dan studio untuk berlatih sebagai juru kamera televisi. Peralatan di ruang workshop broadcast cukup lengkap, ada mixing, dan bangunan ruangan juga sangat memadai.

Ib (25), salah satu residen asal Pekanbaru, Riau, mencoba belajar sebagai juru kamera. "Ya siapa tahu keluar nanti bisa melamar kerja di stasiun televisi. Makanya, mumpung di sini ada, saya manfaatkan sebaik mungkin," ucap anak pengusaha kelapa sawit ini yang baru sebulan berada rehabilitasi di Lido.

Yosi, staf broadcast, menuturkan, saat ini mereka sedang menggarap 10 buah lagu yang diciptakan lima awak residen yang tergabung dalam sebuah band. Ya, mereka memang ngeband. Selain itu, mereka juga sedang menyelesaikan sebuah video klip dan film pendek untuk diperlombakan di beberapa festival film.

Aktivitas malam

Tidak hanya pada kegiatan pagi, wartawan juga mencoba menelusuri aktivitas malam yang dijalani para residen pria. Setelah pada sore hari para residen diberi kebebasan berolahraga dan berkreativitas, mereka kemudian masuk kembali ke ruang inap masing-masing.

Untuk residen pria dibagi tiga ruangan, yaitu ruang Green 1, ruang Green 2, dan ruang Hope. Green 1 dan 2 umumnya diperuntukkan bagi para residen yang baru menjalani rehabilitasi dan kebanyakan usianya masih muda belia antara 17-30 tahun. Sementara ruang Hope umumnya diisi oleh residen yang berusia tua antara 30-50 tahun.

Sehabis mandi sore, para residen berkumpul untuk makan malam. Namun, sebelum itu, mereka melaksanakan ibadah, seperti shalat maghrib bersama. Di antara para residen, ada yang dipilih dan ditugasi sebagai staf. Pakaian mereka berbeda. Mereka umumnya mengenakan kemeja putih panjang, celana panjang hitam, dan dasi.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com