Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengedar Ganja di Kalangan Pengamen Dibekuk

Kompas.com - 09/10/2013, 20:26 WIB
Windoro Adi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Tiga pemuda, Novan Nurjana alias Predy bin H. Majidih (25), Achmad Rifandi Setia Budi bin Muhamad Bui (24), dan Pebby Trinardo bin Dermawan (18) ditangkap anggota Polsek Metro Kebon Jeruk, Jakarta Barat (Jakbar).

Dari tangan mereka polisi menyita 14 amplop berisi ganja kering yang dibungkus koran. Ketiga tersangka pengedar ganja ini dijerat Pasal 114 sub 111 sub 132 sub 131 UURI No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman penjara di atas 7 tahun.

Para pemuda putus sekolah tersebut, kata Kapolsek Metro Kebon Jeruk Komisaris Sutoyo, Rabu (9/10/2013), ditangkap saat Polsek Metro Kebon Jeruk menggelar operasi premanisme di depan Pintu Tol, Kebon Jeruk, Jakbar, Selasa (9/10/2013) pukul 07.30.

"Saat diperiksa, kami menemukan satu kantung kresek hitam berisi bungkusan kertas koran yang ternyata berisi 14 amplop ganja kering," jelas Sutoyo.

Ia menambahkan, awalnya, ketiganya mengatakan tidak tahu tas kresek berisi ganja kering itu milik siapa. Tetapi setelah seorang pengamen, Achmad Rifandi, mengungkap kepemilikan barang tersebut, ketiga tersangka tak bisa mengelak.

"Pengamen ini mengaku kenal dengan pemilik barang tersebut, yaitu Predy. Kami lalu mencari Predy," ucap Sutoyo.

Predy, pemuda jebolan SMP itu akhirnya ditangkap di Meruya, Kembangan, Jakbar, Selasa pukul 22.00. Saat ditangkap, Predy mengaku mendapat ganja kering dari pengamen lainnya, Pebby yang tinggal di Kalideres, Jakbar, dengan mudah ditangkap.

Dari tangan Pebby, kata Sutoyo, polisi menyita dua bungkus ganja dan satu timbangan. Dari pengembangan kasus ini, polisi mengungkap seorang pengedar ganja lainnya, BK (35) yang kini ditetapkan buron.

Kepada wartawan, Pebby, pemuda jebolan SD itu mengaku, menjual ganja kering dalam bentuk lintingan. "Satu linting kami jual Rp 7000," ujarnya. Lintingan ganja dijual di lingkungan tempat tinggalnya dan di antara para pengamen jalanan.

Pebby mengaku biasa mangkal di Pintu Tol Kebon Jeruk. Usai diperiksa, puluhan pengamen yang tidak terlibat diserahkan ke Panti Sosial Kedoya untuk dibina. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com