"Lelang jabatan itu bisa menjamin seleksi pejabat menjadi transparan dan akuntabel. Selain memutus rantai nepotisme, ini juga sebagai upaya membangun meritokrasi dalam seleksi posisi aparatur birokrasi," tutur Dekan Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM) Dr Erwan Agus Purwanto MSi, Jumat (11/10/2013).
Meritokrasi merupakan bentuk pemerintahan atau administrasi ketika para pemimpin dipilih berdasarkan prestasi atau kemampuan mereka.
Ia mengatakan, terobosan dalam membongkar paradigma lama birokrasi itu turut mengejawantahkan Jokowi sebagai pemimpin yang visioner.
"Harus diakui, persoalan dalam seleksi pengisian posisi birokrasi, problem yang masih melilit, adalah tidak adanya model baku yang bertumpu pada sistem meritokrasi. Tapi, terobosan Jokowi itu bisa mengilhami banyak pihak yang mencari solusi masalah tersebut," tuturnya.
Menurutnya, lelang jabatan adalah cara awal membangun meritokrasi sistem. Rekrutmen terbuka akan membuat pengisian jabatan tak lagi berdasarkan suka tak suka di kalangan pemimpin.
"Tidak lagi berdasarkan kekerabatan dan timbal balik politik, misalnya karena pernah menjadi tim sukses. Rekrutmen yang diterapkan Jokowi sungguh tepat," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.