Menurut Robin, pejabat Polsek Tanjung Duren itu mendatanginya di RS pada Minggu (13/10/2013) pagi tadi. Robin pun langsung menanyakan siapa nama anak buah Khoiri yang memberondong kendaraan pribadinya dengan peluru.
"Tapi dia nutup-nutupin. Saya ceritakan ciri-cirinya, jenggotan dan segala macam. Dia malah bilang enggak thau karena banyak anggotanya yang jenggotan," ujar Robin kepada Kompas.com.
Kanit Reskrim, kata Robin, hanya berjanji akan mengurus kasus tersebut hingga selesai, tanpa memberitahukan identitas dua anak buah yang menembaknya. Tidak hanya itu, sang Kanit berusaha menyelesaikan persoalan tersebut dengan cepat. Pihaknya meminta maaf kepada Robin karena petugasnya telah salah sasaran. Biaya pengobatan sekaligus perawatan pun ditanggung Kepolisian semuanya.
"Tapi saya bilang, bukan masalah biayanya. Saya sudah merugi banyak. Saya trauma, saya malu sama warga sekitar, meskipun mereka tahu bahwa saya bukan maling seperti polisi bilang," lanjutnya.
Menurut Robin, keluarganya telah melaporkan insiden tersebut ke Kepolisian Sektor Koja, Jakarta Utara. Ia berharap insiden yang mencoreng wajah institusi Kepolisian RI tersebut tak terulang lagi.
Robin menjadi salah korban tembakan petugas Reskrim Polsek Tanjung Duren yang mengejar pelaku pencurian kendaraan bermotor di wilayahnya pada Sabtu (12/10/2013) malam. Petugas menemukan mobil Toyota Rush bernomor polisi B 1946 KOR yang mirip dngan mobil pelaku.
Petugas melepaskan empat peluru ke mobil itu. Setelah dipastikan, rupanya petugasnya salah sasaran. Mobil malang tersebut diketahui milik warga Bekasi bernama Robin Napitupulu (25).
Polsek Tanjung Duren mengaku bertanggung jawab atas insiden tersebut. Namun, dengan tegas Khoiri mengatakan bahwa operasinya sesuai prosedur.
Robin mengalami trauma dengan luka sobek di tempurung kepala dan pelipis sebanyak 20 jahitan. Tidak hanya itu, lengan tangan kanan dan pinggangnya memar akibat terkena serpihan peluru, jari telunjuk kanan pun mengalami retak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.