Sejumlah ruas jalan di Jakarta Barat, seperti Jalan Arjuna Utara dan Jalan Joglo Raya, tergenang di beberapa tempat. Genangan juga terjadi di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Meski menggenangi sejumlah ruas jalan, permukiman masih aman dari genangan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta tak mencatat terjadinya genangan di permukiman.
”Setelah hujan deras Sabtu malam, semua pintu air masih pada level Siaga IV atau Normal. Tidak dilaporkan adanya genangan tinggi di permukiman,” kata Kepala Seksi Informatika BPBD DKI Jakarta Bambang Surya Putra, Minggu (13/10/2013).
Peringatan diniBPBD DKI Jakarta selaku otoritas terkait mengeluarkan peringatan dini untuk wilayah Jabodetabek pada 13 Oktober berdasarkan hasil pantauan radar cuaca pukul 16.00. Diperkirakan terjadi peningkatan aktivitas pembentukan awan hujan yang berpotensi hujan intensitas sedang hingga lebat disertai petir. Warga yang tinggal di wilayah timur, utara, dan selatan Jakarta diharapkan waspada.
Akhir pekan lalu, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengungkapkan rencana untuk melanjutkan modifikasi cuaca yang dinilai mampu mengurangi curah hujan di Ibu Kota. Pemprov DKI Jakarta bakal mengalokasikan Rp 18 miliar dari APBD untuk modifikasi cuaca.
Berdasarkan laporan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana, modifikasi cuaca memberikan pengaruh besar karena mengurangi hujan atau menyingkirkan hujan ke daerah lain.
Menurut rencana, modifikasi cuaca akan dilakukan saat puncak musim hujan Januari-Maret 2014. Jokowi berharap, dengan modifikasi cuaca, ditambah program normalisasi waduk, sungai, dan saluran, Jakarta tidak akan dilanda banjir besar.
Ketua Program Magister Departemen Geografi FMIPA Universitas Indonesia Tarsoen Waryono mengatakan, modifikasi cuaca, yaitu dengan mendatangkan ataupun mencegah hujan, hanya untuk jangka pendek dan tidak bisa dilakukan terus-menerus.
Namun, menurut dia, modifikasi cuaca adakalanya memang perlu dilakukan. Dampak positif dari modifikasi cuaca, yaitu dalam jangka pendek, akan ada pasokan air atau mencegah turunnya hujan sehingga air yang tersedia di daratan tak berlimpah ataupun kekurangan. Dampak negatifnya, hujan hasil modifikasi bersifat asam. Hujan asam bisa memicu kerusakan pada daun atau pohon dan tanah.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, modifikasi cuaca hanya dilakukan jika daya serap tanah di Jakarta tak memadai untuk menampung curah hujan. Bisa jadi hujan dialihkan ke laut. Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.