Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkait Holly, Gatot Dibebastugaskan Sementara dari BPK

Kompas.com - 16/10/2013, 16:45 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Pemeriksa Keuangan membebastugaskan Gatot Supiartono dari tugasnya sebagai auditor utama BPK. Keputusan itu diambil terkait dugaan Gatot menikah secara siri dengan Holly Angela Hayu Winanti, wanita yang dianiaya hingga tewas di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan.

"Sudah diambil tindakan, yaitu dibebastugaskan sementara dari tugas dan jabatannya per hari ini," kata Sekretaris Jenderal BPK Hendar Ristriawan dalam jumpa pers di Gedung BPK, Rabu (16/10/2013).

Hendar menyebutkan, dengan pembebastugasan sementara ini, Gatot tidak lagi menangani tugas-tugas yang terkait jabatannya. Untuk sementara, tugas Gatot akan diemban oleh pelaksana tugas harian BPK, Barlean Suwondo.

Sebelumnya, tim Inspektorat Utama BPK telah memeriksa dasar-dasar hukum atas hal-hal yang dilakukan oleh Gatot. Tim internal memberikan putusan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. "Menurut PP Nomor 53 Tahun 2010, tidak boleh ada nikah siri," kata Hendar.

Hingga kini BPK masih melakukan pemeriksaan menyangkut status kepegawaian Gatot. BPK belum memeriksa Gatot karena ia belum pernah ke kantor sejak mengajukan cuti setelah pulang dari Australia pada Kamis pekan lalu. Gatot juga tidak pernah terlihat lagi di beberapa tempat yang diduga sebagai kediamannya. Hari ini Gatot memenuhi panggilan penyidik Polda Metro Jaya untuk diperiksa sebagai saksi dalam kasus pembunuhan terhadap Holly.

Gatot diduga merupakan suami siri Holly. Hal tersebut diperkuat dengan adanya foto-foto mereka. Namun, polisi masih menyelidiki hubungan antara Holly dan Gatot serta dugaan nikah siri tersebut. Gatot merupakan majikan dari S, salah satu tersangka pembunuh Holly.

Selain menangkap S, polisi juga menangkap L yang diduga ikut membunuh Holly. Polisi masih mengejar dua pelaku lain, yakni R dan PG. Satu pelaku lain berinisial Elrisky tewas terjatuh dari apartemen tempat Holly. Polisi menduga R bersama Elrisky bertindak mengeksekusi Holly. Sementara S, L, dan PG mengawasi keadaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com