Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas Rumah Pompa di Jakarta Belum Tahu Penggunaan CCTV

Kompas.com - 16/10/2013, 20:39 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Para petugas pemantau rumah pompa di Jakarta belum mengetahui standar prosedur operasional kamera closed circuit television atau CCTV. Kamera pemantau banjir ini akan dipasang di setiap rumah pompa vital.

Petugas operator di rumah pompa Ancol, Ahyan Azhari, mengatakan belum tahu cara pengoperasian kamera CCTV. Pemasangan kamera CCTV di rumah pompa Jalan RE Martadinata, Pademangan, Jakarta Utara, itu belum sepenuhnya siap pakai. Yang dipasang baru tiang, antena satelit, dan panel kontrol.

"Jadi kami belum tahu pasti penggunaannya akan seperti apa," ujar Ahyan di rumah pompa Ancol, Rabu (16/10/2013).

Hal senada juga diungkapkan Joko (55), penanggung jawab operasional stasiun pompa Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara. Ia mengaku belum mengetahui tekni penggunaan kamera pemantau tersebut.

"Saya juga belum tahu teknis penggunaannya seperti apa. Tapi kemungkinan nanti ada tiga titik. Pertama memantau peil (ketinggian) air yang ada di pompa sebelah barat, tengah, dan timur," ujar Joko.

Rumah pompa Waduk Pluit merupakan salah satu lokasi vital. Kamera CCTV akan dipasang pada tiang setinggi kira-kira 10 meter di tepi rumah pompa tengah. Kamera akan dipasang mengarah ke sisi barat.

Stasiun pompa Waduk Pluit memiliki tiga rumah pompa dengan tiga titik yang diawasi. Saat ini jumlah antena serta tiang yang dipasang baru satu unit. "Saya sendiri tidak memantau langsung pemasangannya karena antena serta tiang itu sendiri dipasang tengah malam," kata Joko.

Sementara itu, Kepala Humas Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta Puka Yanuar mengatakan, pemasangan kamera CCTV ditargetkan rampung pada November 2013. Sebanyak 165 CCTV akan dipasang di sejumlah waduk dan rumah pompa di Jakarta. Dana pengadaan kamera itu berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tambahan (APBD-T) 2013.

Menurut Puka, pemasangan CCTV ini dapat membantu siapa pun dalam memonitor ketinggian air di rumah pompa maupun waduk. Selain dapat memonitor ketinggian air, kamera ini juga dapat digunakan untuk memonitor keamanan setempat.

Setiap waduk atau rumah pompa memiliki kebutuhan jumlah kamera CCTV berbeda-beda. Hal itu ditentukan berdasarkan kebutuhan di lapangan. Ada yang dipasang satu unit, ada pula yang perlu diberi dua hingga lima unit kamera.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Megapolitan
Pedagang Pigura di Jakpus 'Curi Start' Jualan Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Jakpus "Curi Start" Jualan Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Megapolitan
Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com