Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPK: Kasus Gatot Tak Terkait Institusi

Kompas.com - 17/10/2013, 11:51 WIB
Cokorda Yudhistira

Penulis


BADUNG, KOMPAS.com
- Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyatakan, kasus hukum yang diduga melibatkan Gatot Supiartono, salah seorang auditor utama BPK nonaktif, tidak terkait dengan institusi. BPK membebastugaskan Gatot dari jabatannya untuk sementara supaya Gatot fokus pada kasus hukum, yang sedang dihadapinya.

"Kami memberikan kesempatan kepada Saudara Gatot (GS) untuk menyelesaikan persoalan hukumnya," kata anggota BPK RI Rizal Djalil, saat memberikan sambutan pada acara serah terima jabatan Kepala BPK RI Perwakilan Bali di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Kamis (17/10/2013).

Rizal menyatakan, Gatot adalah salah seorang auditor BPK AKN 1. Auditor AKN 1adalah auditor yang bertugas mengaudit institusi bidang pertahanan dan keamanan, termasuk TNI dan Polri. "Kasusnya tidak ada kaitan dengan institusi," ujar Rizal.

Gatot ditetapkan tersangka dalam kasus pembunuhan Holly Angela Hayu oleh penyidik di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya sejak Rabu (16/10). Menyusul penetapannya itu, Gatot ditahan di Mapolda Metro Jaya.

Rabu kemarin, BPK menyatakan Gatot diberhentikan sementara dan dibebastugaskan dari jabatannya. BPK juga membentuk tim internaluntuk memeriksa kasus Gatot.

Terkait hal itu, Auditor Utama Keuangan Negara VI Sjafrudin Mosii menyatakan, tim pemeriksan internal BPK, yang dipimpin Mahendro Sumardjo, akan menyelidiki dan meneliti status kepegawaian Gatot, termasuk pemberitaan tentang pernikahan auditor utama BPK itu dengan Holly.

"Tim internal akan memeriksa hal itu karena dia adalah pegawai BPK," kata Mosii yang ditemui di sela-sela acara serah terima jabatan Kepala BPK RI Perwakilan Bali.

"Sejauh ini, kami di BPK tidak mengetahuihal itu. Yang bersangkutan tidak pernah melaporkan tentang perkawinannya dan tidak pernah meminta izin untuk perkawinannya itu," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com