JAKARTA, KOMPAS.com — Afrian Bondjol, kuasa hukum Gatot, mengatakan sangat tidak mungkin Gatot membunuh Holly, istri sirinya sendiri. Terlebih lagi, pernikahan Gatot dengan Holly pada 2011 di Bandung diketahui oleh istri pertamanya.
"Bahkan, Pak Gatot sangat sedih waktu tahu Holly tewas dibunuh," katanya, Jumat (18/10/2013).
Menurut Afrian, begitu tahu Holly meninggal dunia, Gatot langsung mempercepat kepulangannya dari Australia ke Jakarta. Saat itu, Gatot berada di Australia dalam rangka tugasnya sebagai auditor BPK.
"Esoknya Pak Gatot langsung naik penerbangan ke Jakarta. Sampai di Jakarta, dia langsung ke Semarang di mana jenazah Holly dibawa ke sana," katanya.
Namun, kata Afrian, begitu Gatot tiba di Semarang, jenazah Holly sudah dimakamkan. "Pak Gatot akhirnya ke makam dan mendoakan almarhumah," ujarnya.
Afrian menyatakan, kliennya membantah keras menjadi otak pembunuhan Holly. "Pak Gatot mengakui bahwa Surya, sopirnya, dan Holly istri sirinya. Namun, ia membantah dibilang menjadi otak pembunuhan ini atau terlibat dalam pembunuhan ini," kata Afrian.
Sebelumnya, Gatot Supiartono, pejabat eselon I Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), membantah keras dirinya terlibat atau menjadi otak pembunuhan istri sirinya, Holly Angela Hayu Winanti (37). Walaupun begitu, melalui kuasa hukumnya, Gatot menghormati kewenangan penyidik yang menaikkan statusnya dari saksi menjadi tersangka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.