Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penggunaan Anggaran Dinas PU DKI Terkendala Birokrasi

Kompas.com - 22/10/2013, 16:58 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Manggas Rudi Siahaan mengatakan, ada dua hal yang menyebabkan rendahnya penyerapan anggaran di dinasnya pada tahun ini. Dinasnya mendapat alokasi dana sebesar Rp 2,5 trilun dalam APBD 2013, tetapi baru terserap sekitar 25 persen hingga Oktober.

"Salah satunya, ada Rp 400 miliar, sekitar 15 persen kami kembalikan dalam APBD Perubahan karena berbenturan dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 soal pembebasan lahan," ujarnya pada wartawan, Selasa (22/10/2013).

Selain itu, kata Manggas, pengesahan APBD 2013 oleh Kementerian Dalam Negeri memakan waktu lama, yakni 2 bulan. Seusai pengesahan, SKPD harus mulai menyusun panitia tender, lelang konsultan, hingga membuat detail engineering design.

"Ini kan memakan waktu untuk tender, belum lagi kalau disanggah, dan memang biasanya akhir tahun prosesnya baru selesai. Belum lagi kalau proses tendernya gagal," ujar Manggas.

Ia mengatakan, untuk memangkas waktu tender, Dinas PU DKI akan menggunakan e-catalog sebagai acuan proses tender proyek. Namun, ia masih menunggu aturan turunan dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).

Ia menyebutkan, rendahnya penyerapan anggaran tersebut tidak berarti dinasnya tidak bekerja. Sampai saat ini, Dinas PU DKI melalui APBD Perubahan akan menambah 23 unit ekskavator dan 50 alat berat serta 30 truk angkut.

"Jadi nanti setiap hari ada pengerukan terus. Tujuannya apa? Agar kapasitas dari kali-kali ini dalam menampung air bisa maksimal," ujarnya.

Selain itu, untuk anggaran 2013, Dinas PU DKI juga masih fokus pada pengerukan 4 dari 12 sungai besar di Jakarta, normalisasi 18 saluran submakro, normalisasi 12 waduk, dan pemeliharaan serta perbaikan pompa air di sejumlah titik. Ia yakin anggaran 2013 bisa terserap tinggi di akhir tahun dan tak menyisakan utang proyek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com