Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ragunan Siap Tampung Monyet Jalanan, tetapi Ada Syaratnya...

Kompas.com - 24/10/2013, 10:08 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Upaya Pemprov DKI mewujudkan wilayahnya bebas dari keberadaan topeng monyet disambut baik pihak Taman Margasatwa Ragunan (TMR). Selain mencegah penularan virus, upaya tersebut efektif menghindari terjadinya eksploitasi terhadap hewan dan binatang.

"Prinsipnya, kita, SKPD Kepala Dinas Pertanian, Kelautan, dan Perikanan siap mendukung kebijakan tersebut. TMR juga siap menerima monyet-monyet hasil penyidakan itu. Kami sudah menyiapkan kandang-kandang untuk konservasinya," kata Kepala TMR Marsawitri Gumay di Ragunan, Jakarta Selatan, Rabu (23/10/2013).

Namun, kata dia, TMR sebagai balai konservasi tidak semata menampung monyet-monyet hasil sitaan tersebut begitu saja. Hewan jenis kera ekor panjang yang terjaring itu terlebih dulu menjalani pemeriksaan kesehatan dan karantina di Balai Kesehatan Hewan dan Ikan di Jalan Harsono RM, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

"Tujuannya supaya tidak menularkan penyakit ke satwa yang ada di TMR ataupun kepada manusia. Kondisi monyetnya memprihatinkan karena memang sang pemilik tidak seperti pehobi atau pencinta binatang. Mereka tidak memperlakukan atau memeriksakan kesehatan hewan satwanya secara rutin," paparnya.

Kepala Sekretariat Tata Usaha TMR Bambang Triyono mengatakan, proses konservasi monyet-monyet tersebut hanya berupa pengelompokan monyet-monyet di beberapa kandang.

"Tapi, saat ini belum ada yang masuk ke sini, soalnya kan penertibannya baru dua hari," kata dia.

Menurut Bambang, melibatkan mantan pemain topeng monyet sebagai atraksi hewan adalah usulan yang bagus. Ini karena secara langsung hal itu akan menjadi wahana khusus dan dapat menarik pengunjung. Namun, banyak pihak berpikiran beda, menganggap hal itu sebagai eksploitasi hewan.

"Kalau menurut saya itu kurang benar. Soalnya, satwa yang dirawat dan dilatih sudah terpenuhi kesejahteraannya, mulai dari satwa tidak boleh lapar dan haus, tidak boleh takut, harus punya pasangan, bisa beraktivitas, dan sehat," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com