"Bohong itu. Tetap dibangun rusunawa kok dan kita jamin itu," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Kamis (24/10/2013).
Saat ini, kata dia, pembangunan rusunawa itu masih dalam tahap proses lelang tender konstruksi. Pembangunan kembali rusunawa tersebut diprioritaskan untuk penghuni lama.
Basuki menjelaskan, rusunawa tersebut dibongkar dan dibangun kembali karena bangunannya sudah tidak layak. Selain itu, rusunawa itu juga akan ditambah daya tampungnya dengan menambah tinggi rusun tersebut.
"Kita enggak mungkin mau lepaslah ke pengusaha," ujar Basuki.
Isu itu terungkap dengan adanya surat pembaca yang datang ke redaksi Warta Kota, Selasa (22/10/2013). Menggunakan akun atas nama Fie Ji Sien Love, warga mempertanyakan komitmen Gubernur DKI Joko Widodo soal penyediaan rumah murah bagi warga. Terlebih lagi, beredar kabar bahwa warga yang mendaftar tinggal di sana harus membayar uang muka Rp 60 juta.
Kepala Suku Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Jakarta Barat Rokman Lizar juga sudah menampik kekhawatiran warga. Pemprov DKI melalui Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah DKI memang tengah merombak empat blok rusun yang masing-masing memiliki empat lantai itu.
Rencananya, di titik yang sama, Pemprov DKI akan merenovasi rusunawa tersebut menjadi tiga blok yang tiap-tiap blok terdiri dari 16 lantai. Dengan perombakan tersebut, rusunawa yang sebelumnya hanya menampung sekitar 300 kepala keluarga (KK) itu bisa menampung 580 KK.
"Rusunawa Angke nantinya akan dilengkapi dengan fasilitas PAUD, tempat usaha, puskesmas, ruang serba guna, dan sejumlah fasilitas lainnya," kata Rokman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.