Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taman Waduk Pluit Dilengkapi "Green Kiosk"

Kompas.com - 30/10/2013, 13:28 WIB
Mukhamad Kurniawan

Penulis

Sumber KOMPAS

JAKARTA, KOMPAS.com
- Pengelola Waduk Pluit, PT Jakarta Propertindo, berencana melengkapi sisi barat waduk yang kini telah dibangun menjadi taman kota dengan kios ramah lingkungan atau green kiosk. Prototipe kios telah berdiri di antara pohon dan lintasan lari di taman tersebut di Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (30/10/2013).

Kios ramah lingkungan, demikian sebutan bagi kios itu. Kios ini memakai solar sel yang menjadi sumber energi listrik. Teknologi ini dinilai ramah lingkungan karena tidak memancarkan gas rumah kaca dan biaya pemeliharaan yang relatif rendah.

Prototipe awal kios hijau yang dibangun di Taman Waduk Pluit memakai material kayu berukuran sekitar 0,5 meter x 1,5 meter. Pada atapnya dipasang panel surya yang terhubung ke perangkat pengubah energi dan lampu-lampu kios.

Direktur Utama PT Jakarta Propertindo Budi Karya Sumadi mengatakan, pada tahap awal pihaknya akan membangun 3-4 kios. Model kemitraannya tengah dirancang, tetapi keberadaannya dimaksudkan untuk memberdayakan ekonomi warga setempat.

"Jika berhasil, green kiosk ini berpotensi ditularkan ke taman kota-taman kota lainnya di DKI Jakarta. Kios ini ramah lingkungan dan didesain menarik sebagai penunjang taman. Jumlahnya dikendalikan dan pengelolaannya dirancang dengan baik untuk menghindari kesan tak teratur," ujarnya seusai peresmian amphitheater Waduk Taman Pluit, Minggu (27/10/2013).

Kios prototipe diperkenalkan sebagai kios penjaja minuman dan makanan ringan. Menurut Budi, ada dua kemungkinan pengelolaannya, yakni PT Jakarta Propertindo sendiri yang menyeleksi dan mengelola pedagang atau melalui kerja sama kemitraan dengan lembaga yang kompeten di tingkat kecamatan atau kelurahan.

"Pada intinya, kios ini untuk memberdayakan ekonomi masyarakat, bukan keuntungan. Semua diatur dengan baik agar taman tetap terawat dan berfungsi sebagai ruang publik yang nyaman meski serba gratis," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber KOMPAS
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com