Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Buruh Kawal Sidang UMP dari Luar Balaikota

Kompas.com - 31/10/2013, 16:55 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ratusan buruh dari berbagai elemen mendatangi Balaikota, Jakarta, Kamis (31/10/2013) sore. Aksi yang dilakukan bersamaan dengan sidang penetapan upah minimum provinsi (UMP) itu untuk mendesak agar sidang memutuskan untuk menaikkan UMP sesuai tuntutan, yakni Rp 3,7 juta.

Pantauan Kompas.com, para buruh datang ke depan Balaikota sekitar pukul 16.00. Buruh yang menggunakan kendaraan roda dua dan dipimpin oleh satu mobil bak terbuka berisi sound system itu langsung berdiri di depan pagar. Mereka menyarankan orasi sekaligus mengibarkan sejumlah bendera buruh.

"Kami datang di sini untuk mengawal sidang UMP. Kita minta ke gubernur agar UMP diketok Rp 3,7 juta. Itu saja kok," ujar koordinator unjuk rasa, Endang Hidayat.

Dalam orasinya, Endang sempat menyitir pernyataan Ketua Apindo Sofyan Wanandi yang mengatakan bahwa jika gaji para buruh naik menjadi Rp 3,7 juta, pengusaha akan miskin. "Itu lucu. Karena para pengusaha baru akan miskin. Nah, kalau kita, dari bapak, kakek, anak, sampai cucu kita nantinya juga memang sudah miskin. Itu pernyataan yang sangat lucu," ujarnya.

Para buruh juga sempat mengungkapkan keinginan untuk bertemu Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Namun, keinginan tersebut tak ditanggapi pihak pengamanan dalam Balaikota. Alhasil, para buruh pun tetap menggelar unjuk rasanya di luar pagar Balaikota saja.

Jokowi diketahui saat ini tengah menggelar rapat dengan sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di kantornya. Tidak hanya menggelar orasi politik serta mengibar-ngibarkan bendera organisasi, para buruh juga menyemangati diri dengan berjoget sambil diiringi lagu dangdut.

Meski mereka sudah berunjuk rasa sejak Kamis pagi, semangat para buruh tampak tak kendur. Mereka tetap asyik berjoget sambil menunggu sidang rampung. Hingga pukul 16.45, aksi tersebut masih berlangsung.

Sidang penetapan UMP yang dimulai sejak pukul 15.00 pun diketahui masih berlangsung di lantai II Gedung Pemprov Jakarta. Belum ada suatu keputusan apa pun dari sidang tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Megapolitan
Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Megapolitan
Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Megapolitan
Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Megapolitan
Jangan Khawatir Lagi, Taksi 'Online' Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Jangan Khawatir Lagi, Taksi "Online" Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Megapolitan
Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Megapolitan
Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Megapolitan
Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh 'Pelanggannya' karena Sakit Hati

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh "Pelanggannya" karena Sakit Hati

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com