"Parpol itu apa gunanya? Ada yang bantu kita para buruh? Tidak ada kan? Mereka juga tak pernah mengunjungi kita untuk mendengarkan jeritan kita!" kata salah seorang orator Serikat Buruh Transportasi Perjuangan Indonesia (SBTPI), Kamis (31/10/2013).
Menurut sang orator, parpol hanya mementingkan kelompok dan kepentingan golongannya sendiri, tidak ada untuk kepentingan rakyat, termasuk pekerja buruh.
"Rakyat yang mana yang parpol pikirkan, kita buruh memang bukan rakyat?" teriak orator itu lagi.
Para buruh yang tergabung dalam SBTPI ini menuntut hal yang sama seperti buruh lainnya, yakni soal kenaikan upah sebesar Rp 3,7 juta, penghapusan sistem pekerja outsorcing, jaminan kesehatan, dan penghapusan Inpres Nomor 9.
Selain isu bersama Forum Buruh DKI, buruh pelabuhan juga menuntut isu sektoral. Di antaranya mengenai upah sektoral buruh transportasi pelabuhan-pergudangan, kepastian waktu bongkar muat di pelabuhan dan depo, serta menghapus adanya pungutan liar dalam setiap proses bongkar muat pelabuhan dan depo.
Hal serupa juga terjadi di KBN Cakung. Orator menyerukan bahwa Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo lebih mementingkan monyet dibandingkan nasib dan hak para buruh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.