Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT MRT Pastikan Ganti Semua Pohon yang Ditebang

Kompas.com - 15/11/2013, 20:08 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Teknis PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta Muhammad Nasyir memastikan bahwa pihaknya akan mengganti semua pohon yang ditebang saat melaksanakan pembangunan proyek yang menelan dana Rp 12,5 triliun itu.

Melalui pesan singkatnya, Jumat (15/11/2013) sore, Nasyir menjelaskan, tahap pertama, PT MRT Jakarta akan mengerjakan proyek konstruksi bawah tanah dari Jalan Sisingamangaraja hingga Jalan Sudirman. Di ruas tersebut, terdata ada 973 pohon.

"Saat ini sudah ada 228 pohon yang ditanam di ruang terbuka hijau Taman Swadarma di Jakarta Selatan," ujar Nasyir.

Nasyir mengatakan, penanaman pohon sisanya akan dilakukan secara bertahap di tempat lain yang ditentukan oleh Dinas Pertamanan dan Pemakaman Jakarta. Saat ini, pihaknya masih menunggu lokasi mana saja yang akan menjadi tempat penanaman.

Pembangunan MRT tahap kedua, lanjut Nasyir, akan dilakukan di ruas Dukuh Atas. Di lokasi itu ada 287 pohon yang akan ditebang. Pohon dengan jumlah yang jauh lebih banyak akan ditanam di ruang terbuka hijau Manunggal dan Kumis Kucing, Jakarta Timur.

"Di sana akan kita tanam 2.568 pohon. 287 ditanam di sana, sisanya juga masih menunggu Dinas Pertamanan," lanjut Nasyir.

Sebelumnya diberitakan bahwa pohon-pohon di sepanjang Jalan Sisingamangaraja hingga Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, dan Jakarta Selatan akan ditebang. Penebangan itu sebagai konsekuensi kelanjutan proyek mass rapid transit (MRT) setelah dilaksanakannya peletakan batu pertama (groundbreaking) pada 10 Oktober 2013.

Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami menjelaskan, penebangan akan dimulai pada hari Jumat, 15 November 2013, sampai 23 Desember 2013. Pohon yang ditebang berada di ruas pemisah antara jalur lambat dan jalur cepat.

Adapun lokasi pekerjaan itu dimulai dari jalur transisi di ujung Jalan Sisingamangaraja dekat Monumen Pemuda Membangun sampai dengan wilayah Setiabudi, hingga Jalan Jenderal Sudirman.

Adapun pengerjaan proyek MRT dibagi menjadi delapan paket konstruksi sipil. Rinciannya, tiga konstruksi sipil bawah tanah (underground), yaitu Jalan Sisingamangaraja hingga Bundaran Hotel Indonesia; tiga konstruksi sipil jalan layang, yaitu Lebak Bulus hingga Al Azhar; serta dua paket pengadaan sistem dan rolling stock.

Dari delapan paket itu, enam paket sudah melalui lelang tender terlebih dahulu, yakni tiga paket bawah tanah serta tiga paket jalur layang. Konstruksi sipil MRT bawah tanah dikerjakan terlebih dahulu pada Oktober ini karena waktu pembangunan lebih lama dibandingkan konstruksi layang. Megaproyek ini diperkirakan akan menghabiskan dana sebesar 125 miliar yen atau sekitar Rp 12,5 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Korban Pembacokan di Kampung Bahari Masih Begitu Emosi terhadap Pelaku

Keluarga Korban Pembacokan di Kampung Bahari Masih Begitu Emosi terhadap Pelaku

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Aviary Park Bintaro: Harga Tiket Masuk dan Fasilitasnya

Aviary Park Bintaro: Harga Tiket Masuk dan Fasilitasnya

Megapolitan
Pengakuan Sopir Truk yang Bikin Kecelakaan Beruntun di GT Halim: Saya Dikerjain, Tali Gas Dicopotin

Pengakuan Sopir Truk yang Bikin Kecelakaan Beruntun di GT Halim: Saya Dikerjain, Tali Gas Dicopotin

Megapolitan
Berkas Rampung, Ammar Zoni Dilimpahkan ke Kejaksaan untuk Disidang

Berkas Rampung, Ammar Zoni Dilimpahkan ke Kejaksaan untuk Disidang

Megapolitan
Pengendara Motor Dimintai Uang agar Bisa Lewat Trotoar, Heru Budi: Sudah Ditindak

Pengendara Motor Dimintai Uang agar Bisa Lewat Trotoar, Heru Budi: Sudah Ditindak

Megapolitan
Jadi Tersangka, Sopir Truk 'Biang Kerok' Tabrakan di GT Halim Utama Sesumbar: Saya Beli Semua Mobilnya

Jadi Tersangka, Sopir Truk "Biang Kerok" Tabrakan di GT Halim Utama Sesumbar: Saya Beli Semua Mobilnya

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Kamis 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Kamis 28 Maret 2024

Megapolitan
Pemkot Bogor Relokasi 9 Rumah Warga Terdampak Longsor di Sempur ke Rumah Kontrakan

Pemkot Bogor Relokasi 9 Rumah Warga Terdampak Longsor di Sempur ke Rumah Kontrakan

Megapolitan
Wali Kota Bogor Diisukan Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Bima Arya: Itu Spekulasi

Wali Kota Bogor Diisukan Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Bima Arya: Itu Spekulasi

Megapolitan
Pelaku Pembacokan di Kampung Bahari Jalani Pemeriksaan dengan Tenang Usai Tewaskan Sepupu

Pelaku Pembacokan di Kampung Bahari Jalani Pemeriksaan dengan Tenang Usai Tewaskan Sepupu

Megapolitan
SPBU di Bekasi Tak Terlibat Kasus Bensin Dicampur Air, Polisi: Mereka Telah Ikuti Prosedur

SPBU di Bekasi Tak Terlibat Kasus Bensin Dicampur Air, Polisi: Mereka Telah Ikuti Prosedur

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Sungai Ciliwung, Tersangkut di Kolong Jembatan

Mayat Pria Ditemukan di Sungai Ciliwung, Tersangkut di Kolong Jembatan

Megapolitan
Sopir dan Kernet Tangki Jual Bensin ke Satpam SPBU, lalu Campur Pertalite dengan Air

Sopir dan Kernet Tangki Jual Bensin ke Satpam SPBU, lalu Campur Pertalite dengan Air

Megapolitan
Kasusnya Dihentikan, Aiman Witjaksono Minta Polisi Kembalikan Ponsel yang Disita

Kasusnya Dihentikan, Aiman Witjaksono Minta Polisi Kembalikan Ponsel yang Disita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com