JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah meninjau Waduk Pluit di Penjaringan, Jakarta Utara, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo bersama Perdana Menteri Mark Rutte dan Menteri Perdagangan RI Gita Wirjawan mengunjungi Stasiun Pompa Waduk Pluit di Muara Baru, Kamis (21/11/2013). Dalam perjalanan itu, mereka melewati pemukiman kumuh dan sampah-sampah yang dibuang sembarangan.
Kunjungan Jokowi dan kedua tamunya tersebut membuat warga setempat heran. Baru kali ini ada iring-iringan ketat melalui jalan di lingkungan tempat tinggal mereka. Mulai dari orang dewasa sampai anak-anak menunjukkan raut wajah penasaran.
Tidak jauh dari pemukiman kumuh tersebut, rombongan tersebut menyaksikan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) Muara Baru. Rusun ini merupakan tempat yang digunakan untuk memindahkan warga di sekitar Waduk Pluit.
Tiba dari stasiun pompa, rombongan Jokowi dan tamunya turun serta melihat perkembangan pembangunan atau revitalisasi yang masih berlanjut. Joko Widodo tidak banyak berbicara di sana. Rutte lebih sering bertanya kepada seorang anggota rombongannya.
Setelah selama 20 menit melihat perkembangan stasiun pompa, Rutte bersama Gita berpamitan kepada Jokowi. Keduanya naik mobil yang sama dan langsung meninggalkan waduk.
Jokowi menyatakan, tidak ada pembicaraan tentang kerja sama dengan PM Belanda. "Ya, kalau bahas kerja sama bukan dengan saya, antarnegara dong. Saya hanya menerangkan masalah Waduk Pluit. Saya bagian menerangkan yang kecil-kecil saja, he-he-he," kata Jokowi di rumah pompa Muara Baru, Kamis sore.
Menurut Jokowi, Belanda memiliki pengalaman panjang mengatasi banjir dan membuat dam besar. Oleh karena itu, tenaga profesional dari Negeri Kincir Air itu dapat membantu menyelesaikan masalah penangangan air di Tanah Air.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.